Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia berjalan dengan sangat pesat sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 40 Tahun 1999. Hal ini dapat kita lihat dengan munculnya perusahaan penerbangan baru, yang menurut data dari Departemen Perhubungan sampai dengan tahun 2002 sudah ada terdaftar 30 perusahaan penerbangan baru. Persaingan antar perusahaan penerbangan yang semakin kompetitif, membuat perusahaan semakin gencar dalam memformulasikan strateginya, strategi tiket murah atau low cost carrier merupakan strategi yang umum digunakan oleh perusahaan penerbangan di Indonesia. Berdirinya perusahaan yang menawarkan konsep biaya rendah mengakibatkan terjadinya pergeseran jumlah penumpang angkutan udara, yakni pengguna jasa perusahaan penerbangan konvensional seperti Garuda Indonesia Airlines ke perusahaan perusahaan baru yang memberikan harga lebih rendah untuk rute yang sama seperti Lion air, Adam Air dan sebagainya. Secara tidak langsung akan mengakibatkan penurunan jumlah penumpang yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan itu sendiri, hal ini dapat terjadi karena pada industri penerbangan faktor jumlah penumpang, faktor harga tiket dan faktor musim sangat mempengaruhi kinerja perusahaan itu sendiri, disamping faktor faktor yang berkaitan dengan operasional perusahaan seperti harga bahan bakar dan nilai tukar.
Berdasarkan data data yang diperoleh, karya akhir ini bertujuan untuk melihat apakah faktor musim mempengaruhi harga tiket dan jumlah isian penumpang pada industri penerbangan. Dalam penelitian ini kita menggunakan pengujian cross sectional dengan menggunakan data setiap bulan dari PT GIA periode tahun 2002-2003. Pengujian dilakukan atas variabel musim dan dihubungkan dengan variabel jumlah penumpang dan harga sebagai variabel terikatnya, yang dipisahkan berdasarkan rute rute yang dijadikan sample yakni rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Denpasar, Jakarta-Ujungpandang, dan Jakarta-Medan. Pengolahan data selain dengan menggunkan analisa grafik juga menggunakan SPSS versi 12 yang menghasilkan persamaan regresi dari variabel penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan atas variabel yang tersedia untuk masing masing sektor menunjukan bahwa pengaruh musim tidak signifikan terhadap jumlah penumpang kecuali untuk rute rute tertentu seperti Jakarta-Denpasar, hal ini dapat terjadi karena faktor tujuan wisata. Sedangkan variabel musim mempunyai pengaruh terhadap harga tiket dan secara statistik hubungan tersebut siknifikan walaupun dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil penelitian secara umum faktor musim lebih kuat mempengaruhi harga dibandingkan mempengaruhi jumlah penumpang. Karena keterbatasan data yang tersedia, penelitian juga dilakukan untuk melihat pengaruh simultan antara variabel musim dan harga tiket terhadap variabel jumlah penumpang, dari hasil pengujian diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil uji sedarhana terhadap jalur jalur yang dijadikan pengujian, dimana jumlah penumpang tidak semuanya dipengaruhi oleh variabel musim dan harga tiket pada rute rute tertentu, sehingga diperoleh hasil bahwa disamping musim dan harga tiket faktor rute juga berpengaruh terhadap jumlah penumpang tersebut. Hasil dari penelitian ini masih dapat berubah, ini disebabkan karena keterbatasan data yang dijadikan sebagai variabel parameternya. Untuk penelitian selanjutnya bila memungkinkan untuk menambahkan variabel bebas yang berbeda agar diperoleh hasil yang berbeda dan lebih baik dari penelitian ini.