Salah satu strategi perusahaan dalam menampilkan kinerja keuangannya adalah dengan cara melakukan manajemen laba. Dengan melakukan manajemen laba., diharapkan akan memperbaiki persepsi tentang kinerja keuangan perusahaan. Dengan menampilkan laporan yang baik maka persepsi tentang kualitas laba perusahaan juga akan baik.
Manajemen laba dapat dilakukan dalam berbagai macam bentuk, salah satunya adalah perataan laba atau income smoothing. Eckel?s (1981) melakukan penurunan formula untuk rnengetahui ada tidaknya income smoothing yang kemudian disebut sebagai Indeks Eckel atau Eckel'.s Smoothing Index. Dengan memakai Indeks Eckel, klasifikasi terhadap perusahaan rnenjadi lebih mudah, karena formula indeks ini sangat sederhana.
Dari klasifikasi tersebut dapat dicari perbedaan pengaruh antara perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan income smoothing terhadap kinerja saham yang dalam hal ini diwakili oleh imbal hasil saham abnormal kumulatif. Dengan membatasi jenis industri yang diobservasi diluar industri keuangan baik perbankan, asuransi maupun lembaga keuangan non bank, dan memakai kategori income smoothing yang terdiri dari smoothing dan non smoothing maka dapat dibuat model regresi faktor sel (Agung, 2004). Dengan model ini akan dianalisa pengaruh faktor smoothing terhadap imbal hasil saham abnormal kumulatif.
Selanjutnya dilihat juga pengaruh indikator kualitas laba yang lain, yang erat kaitannya terhadap proses income smoothing ini. Indikator ini adalah rasio arus kas operasi terhadap laba bersih. Sudah tentu laba bersih disini bisa berarti laba yang telah di "smoothing". Variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap imbal hasil saham perlu diperhitungkan dalam analisa tersebut. Variabel-variabel ini misalnya solvabilitas, Iikuiditas, laba per sal-nam, dan arus kas operasi. Dalam Model ini dengan memakai regresi heterogen akan dianalisa pengaruh linier faktor rasio arus kas operasi dengan laba bersih terhadap imbal hasil saham abnormal kumulatif dengan memperhitungkan pengaruh dari variabel kontrol yang terdiri dari variabel-variabel solvabilitas (Debt to Equity Ratio), Iikuiditas (rasio lancar), arus kas operasi dan laba persaham.
Dari hasil analisa ketiga model tersebut diharapkan dapat ditarik suatu kesimpulan yang mewakili pengaruh income smoothing terhadap kinerja saham.
One of the most popular strategies to make better perception of the financial performance is doing earning management. This process may show better financial performance, and further can make better perception of the earning quality of the company.
Earnings management could be done by several kind of process, one of them is income smoothing. Eckel (1981) generated the formula to test financial statement whether it 's content income smoothing or not. This formula hereinajer called as Eckels ' Smoothing Index. This Index made companies categorizing based on smoothing or non smoothing become very simple.
This categorizing enable to determine differences of influence between companies which done the income smoothing (smoothing companies) and companies which undone the income smoothing (non smoothing companies) to the share performance which is proxy by cumulative abnormal return. By restricted this research only to nonfinancial sector companies, and classify the industry become smoother and non smoother enables to make factor cell regression model (Agung 2004). This model (hereinajler call as Model) will be used to analyze difference of adjusted means of cumulative abnormal return inter-factor smoothing category.
Further, this thesis will examine another earnings quality indicator which has close relationship with this income smoothing process. This indicator is operating cash flow to net income ratio. This net income may also means ?smoothed net income". Independent Variables which is influence to share performance is important to be considered in this examination. These variables such as solvability, liquidity earnings per share, and operating cash flow. In the Model, by using heterogeneous regression process will be analyze linier influence of operating cash flow to net income ratio to cumulative abnormal return considering control variables influence. These variables controls are debt to equity ratio (solvability), current ratio (liquidity), operating cash flow and earnings per share.
Hopefully from these three models we could generate conclusion which represent income smoothing influence to share performance.