Polyvinyl Chloride (PVC) merupakan salah satu jenis plastik yang paling luas penggunaannya, baik di dunia maupun di Indonesia. Penggunaan PVC setiap tahun mengalami peningkatan. PVC digunakan mulai dari bahan bangunan, automotif, alatalat kesehatan, hingga barang-barang yang dipakai dalam rumah tangga. PVC termasuk jenis plastik dengan aplikasi material yang luas dan mampu memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan. Namun PVC merupakan salah satu jenis plastik berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Diketahui bahwa PVC merupakan plastik berbahan dasar klorin, salah satu senyawa paling berbahaya yang pernah ada. PVC merupakan salah satu sumber penghasil dioksin. Selama proses pembuatan PVC baik dari pembentukan VCM hingga menjadi produk plastik memakai bahan yang berbahaya, seperti zat aditif yaitu stabilizer dan plasticizer. Di Eropa sendiri PVC sudah menjadi perhatian serius mulai dari akhir tahun 1990-an. Eropa melarang penggunaan PVC sampai tahun 2020. Di Indonesia belum ada peraturan yang secara khusus melarang penggunaan PVC. Produk-produk PVC dikhawatirkan menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei, kajian pustaka, kuesioner dan wawancara. Untuk tujuan pertama dilakukan survei dan kajian pustaka yaitu ingin mendapatkan data pemakaian dan konsumsi PVC di Indonesia. Untuk tujuan kedua dilakukan penyebaran kuisioner, wawancara dan kajian pustaka. Sedangkan pada tujuan ketiga ditambahkan kajian literatur yang mendukung hasil analisis SWOT. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis SWOT.
Dari hasil penelitian didapat:(1) Penggunaan PVC di Indonesia yang paling tinggi adalah untuk pembuatan pipa dan kabel, yaitu sekitar 60% dari total penggunaan. Produk lainnya berturut-turut sesuai kuantitasnya adalah kulit imitasi, lembaran PVC, botol, peralatan rumah tangga ( houseware) , atap ( roofing), mainan anak, alas kaki dan lainnya. (2) Hasil analisis SWOT PVC tidak layak dipakai karena merupakan plastik yang berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan (3) Dari hasil analisis SWOT dan kajian literatur terlihat bahwa sebagai pengganti plastik PVC dapat dipakai Polietilena (PE) karena bahaya terhadap manusia dan lingkungannya lebih kecil dibandingkan dengan PVC.