Growth faltering pada bayi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bayi lahir di Indramayu di ukur berat dan panjang lahirnya dan panjang badan pada umur-umur berikutnya yaitu umur 1,2,3,4,5,6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan. Kohor selama 2 tahun ini terdiri dari 720 bayi yang dapat diukur saat lahir, 534 bayi yang dapat diukur pada umur hingga 3 bulan, 408 bayi hingga umur 6 bulan dan 271 bayi hingga umur 12 bulan. Dari 720 bayi lahir itu, 516 adalah bayi normal, 63 prematur dan 141 IUGR. Growth faltering diukur setiap 2 bulan sekali. Studi ini menunjukkan bahwa growth faltering sudah terjadi pada umur dini bayi dan dalam keadaan lingkungan yang buruk, kelompok bayi yang paling terkena dampak growth faltering adalah kelompok bayi lahir normal namun derajat growth faltering yang terbesar (cm) dialami oleh kelompok IUGR API.
Infant Growth Faltering at the District of Indramayu, West Java. Newborns in Indramayu were examined for their birth weight and length and their subsequent at the age of 1, 2,3,4,5,6 mpnth, 9 and 12 month, This 2 years cohort study included 720 newborns who were able to be measured at birth, 534 newborns up to 3 months of age, 408 newborns up to 6 mopnths of age and 271 newborns up to 12 months of age. Out of 720 newborns, there were 516 normal babies, 63 preterms and 141 IUGR.Growth faltering was calculated bi monthly up to 6 months old. This study suggested that growth faltering had started at early stage of life and in an inconvenient environment normal babies suffered most, but the IUGR API babies had the highest degree of faltering (cm).