Penelitian ini berfokus pada evaluasi efektivitas kelompok Kampung Ternak Mandiri dengan faktor-faktor yang terdapat di dalamnya dalam pelaksanaan program pemberdayaan Sarjana Membangun Desa yang digulirkan oleh Departemen Pertanian Republik Indonesia. Hasil evaluasi yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar penyusunan model pemberdayaan yang paling sesuai dengan karakteristik kelompok yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain evaluasi. Informan terdiri dari ketua kelompok beserta anggota, fasilitator, pihak Departemen Pertanian sebagai instiusi pemberdaya, Dekan Fakultas Peternakan IPB sebagai wakil institusi yang ikut menginisiasi program, dan PPNSI sebagai mediator kelompok. Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam sedangkan analisis dilakukan secara evaluatif berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui potensi, kelemahan, peluang, serta hambatan dalam pelaksanaan program dalam kelompok. Hasil analisis SWOT ini juga yang kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan model pemberdayaan. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa kelompok ini merupakan kelompok yang cukup efektif dengan tingginya tingkat kohesivitas, berfungsinya peran kepemimpinan dalam kelompok, struktur tugas yang cukup jelas, bagi anggotanya, status yang jelas, tidak adanya distorsi antara peran yang diharapkan. dengan peran yang dilakukan oleh semua anggota kelompok dan telah terjadi internalisasi norma yang disepakati, meskipun norma yang terdapat di dalam kelompok merupakan norma yang tidak tertulis. Dalam kelompok ini kepemimpinan informal berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan kelompok. Hasil analisis SWOT menghasilkan model pemberdayaan dengan strategi : penguatan organisasi, managemen produksi dengan sistem produksi Ekonomi Kebersamaan (Solidarity Economy) dan managemen pemasaran.