Penyakit gigi dengan prevalensi tinggi di Indonesia dan di beberapa negara lain ialah periodontitis dan karies, yang sampai kini masih merupakan masalah kesehatan. bakteri penyebab penyakit gigi antara lain Streptococcus mutans dan Bacteroides melaninogenicus. Kedua jenis bakteri ini dapat menjalar ke organ lain dan menyebabkan penyakit yang berakibat fatal. Salvadora persica (pohon arak, siwak) sudah lama dipakai sebagai alat pembersih gigi di Timur Tengah, Afrika dan beberapa negara Asia lainnya. Pada penelitian ini dilakukan uji antibakteri ekstrak dan kristal siwak terhadap Streptococcus mutans dan Bacteroides melaninogenicus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode dilusi, yaitu makro dan mikro dilusi, untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM). Hasil KHMI dari ekstrak siwak terhadap Streptococcus mutans sebesar 6.25%, sedangkan terhadap Bacteroides melaninogenicus 1.56%. Untuk KHM kristal siwak terhadap Streptococcus mutans ditemukan 12.5% dan terhadap Bacteroides melaninogenicus 3.12%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daya antibakteri ekstrak dan kristal Salvadora persica lebih baik terhadap B. melaninogenicus dari pada daya hambat pertumbuhan terhadap S. mutans, kemungkinan B. melaninogenicus lebih peka terhadap siwak atau S. mutans lebih virulen daripada B. melaninogenicus
Antibacterial Activity of Siwak (Salvadora persica Linn.) against Streptococcus mutans (ATC31987) and
Bacteroides melaninogenicus. Dental diseases with high prevalences in Indonesia and also in some other countries are
periodontitis and caries. Both diseases are until now still a health problem. Bacteria causing dental diseases are for
examples Streptococcus mutans and Bacteroides melaninogenicus, which both can spread to other organs and cause
fatal diseases. Salvadora persica (arak, siwak) has been used for a long time ago as a tool for teeth cleanser in the
Middle East, Africa and several Asian countries. In this study, we have done antibacterial tests of the extract and crystal
of siwak against Streptococcus mutans and Bacteroides melaninogenicus. In determining the Minimal Inhibitory
Concentration (MIC), the macro and micro dilution methods were used. The result showed that MIC of siwaks’ extract
against Streptococcus mutans was 6.25%, and against Bacteroides melaninogenicus 1.56%. Minimal Inhibitory
Concentration of siwaks’ crystal against Streptococcus mutans and Bacteroides melaninogenicus was 12.5%, and
3.12% respectively. This study showed that the antibacterial activity of siwak’ crystal and extract were more potent
against B. Melaninogenicus; it may be either that B. melaninogenicus was more susceptible than S. mutans or S. mutans
was more virulent than B. melaninogenicus.