UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Relasi kuasa suami-istri bekerja berdasarkan pengelolaan penghasilan dan pembagian kerja: studi kasus terhadap suami-istri pegawai negeri sipil di Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat

Leli Ruspita; Elizabeth Kristi Poerwandari, supervisor; Yustina Rostiawati, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Konstruksi budaya patriarki yang berkembang dalam masyarakat membentuk pemahaman mengenai peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga. Laki-laki sebagai pencari nafkah keluarga, perempuan sebagai ibu rumah tangga yang melaksanakan kegiatan rumah tangga. Dalam perkembangannya, kebutuhan perekonomian sebuah rumah tangga membawa perempuan terlibat dalam pemenuhan ekonomi rumah tangga. Sering terjadi, keterlibatan perempuan dalam pemenuhan ekonomi rumah tangga tidak diikuti dengan berkurangnnya kewajiban perempuan dalam penyelesaian kerja rumah tangga.
Tesis ini ditulis dari hasil penelitian kulitatif terhadap perempuan Pegawai Negeri Sipil (PNS), di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Dilakukan terhadap 30 informan penelitian, kemudian dalam prosesnya menjadi 16 orang informan, dengan pertimbangan kebutuhan data sudah terpenuhi dari 16 orang informan yang diwawancara secara mendalam. Pemilihan Perempuan PNS struktural yang berpasangan dengan PNS, dengan pertimbangan bahwa perempuan PNS, khususnya di daerah merupakan perwakilan perempuan yang berpendidikan dan berpenghasilan tetap. Memiliki status sosial dan kemungkinan untuk digunakan dalam proses perbaikan hidup perempuan yang dimulai dan kehidupan perempuan dalam rumah tangga, terutama dilihat dari kemampuan perempuan membina relasi suami-istri yang setara.
Hasil penelitian memperlihatkan bagaimana suami-istri PNS yang memiliki penghasilan tetap, mengelola dan menggunakan penghasilannya untuk kebutuhan keluarga. Proses pengelolaan dan penghasilan suami-istri maupun pembagian kerja keduanya memperlihatkan posisi tawar perempuan dalam membina relasi suami-istri temyata kurang mengutungkan. Hal ini terlihat jelas dari proses pembagian kerja rumah tangga yang lebih banyak diserahkan kepada perempuan. Banyak faktor yang memengaruhi kenapa penghasilan perempuan tidak mengurangi beban perempuan dalam kerja rumah tangga. Diantaranya konstruksi budaya terhadap struktur keluarga dan pembagian peran gender yang kemudian menjadi baku dan menstereotipe peran perempuan dalam masyarakat dan dalam rumah tangga.- Konstruksi budaya ini kemudian memberikan kemapanan dan kenyamanan kepada laki-laki, sehingga ada semacam upaya laki-laki mempertahankan kondisi tersebut melalui kekuasaan dan posisinya dalam keluarga, terutama dari sisi peran dan posisinya sebagai pencari nafkah keluarga. Faktor lain adalah kemampuan perempuan untuk menyadari arti perkerjaannya dan penghasilannya sendiri, terutama dalam melihat manfaatnya bagi kebutuhan diri dan kebutuhan keluarga.
Kondisi perempuan bekerja (PNS) kemudian membawa posisi perempuan dalam keluarga sebagai istri yang mendampingi suami dalam masyarakat dan dalam rumah tangga, bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga, dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan suami, berada dalam kondisi yang menguntungkan karena mendapatkan pelayanan dari istri dan keluarga, memiliki kekuasaan dengan posisi sebagai kepala keluarga, mendapat keringanan mencari nafkah dan kontribusi penghasilan istri. Kemudian tetap terbebas dan kewajiban menjalankan peran rumah tangga. Meskipun demikian, ada beberapa kasus yang memperlihatkan bahwa kesempatan perempuan bekerja di luar rumah yang memberikan konstribusi penghasilan, merupakan peluang bagi perbaikan posisi perempuan dalam membina relasi suami-istri maupun perbaikan posisi perempuan secara luas. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dan kekuatan perempuan mengubah pemahaman peran gender suami istri yang dikonstruksi dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan perempuan dengan cara memperhatikan kepentingan dan kebutuhan dirinya dalam keluarga dan dalam masyarakat. Penelitian ini, memberikan gambaran kondisi perempuan bekerja dengan situasi daerah kabupaten Ketapang, yang mungkin berbeda dengan kondisi dan situasi daerah perkotaan atau daerah lain. Sehingga memungkinkan rekomendasi dan perlakuan yang sedikit iebih spesipik dalam mengubah pemahaman konstruksi gender tentang peran suami-istri dalam keluarga dan dalam bermasyarakat.

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T24995
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Penerbitan : Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 204 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T24995 15-23-28091288 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 117309
Cover