Pernah nonton film 'Showdown in a Little Tokyo'?
Bagi yang pernah, tentu ingat betul seputar film ini, yakni tentang Yakuza. Menurut wikipedia, Yakuza (ヤクザ or やくざ ?), also known as gokudō (極道?), are members of traditional organized crime groups in Japan, and also known as the "violence group".
Saya sendiri banyak "mengenal" nya melalui film-film asing. Yang jelas, kalau mendengar kata Yakuza, yang terbayang adalah mafia-mafia Italy. Kalau di negara kita mungkin kelompok-kelompok preman gitu ya? tapi kalau Yakuza dan Mafia kan terorganisir dengan baik. Konon struktur organisasi mereka cukup rapih dan jelas, seperti pemerintahan saja.
Buku Yakuza Moon ini ditulis oleh Shoko Tendo, putri seorang Yakuza. Shoko, anak ke tiga dari empat bersaudara lahir dalam lingkungan keluarga Yakuza, di mana pada awalnya hidup dalam kelimpahan materi, tapi terkucil dalam pergaulan sosial. Kelompok Yakuza memang selalu mendapat ?cap? miring di masyarakat Jepang.
Sebagaimana banyak dialami kelompok Yakuza lainnya, hidup mereka penuh dengan ketegangan, tidak ada ketidakpastian. Mayoritas para Yakuza akhirnya jatuh dalam kemiskinan dan belitan hutang yang luar biasa. Konyolnya, di saat-saat seperti itu, selalu para Ibu dan anak-anak lah yang menanggung aib. Para Ibu harus bekerja keras membanting tulang untuk menyelamatkan hidup keluarga, sementara sang Yakuza, si Ayah, ?menghilang? karena tidak tahan menanggung malu.
Riwayat Shoko lebih miris dari itu. Keluarganya tidak hanya hancur berantakan, tapi kehidupan pribadinya sendiri amat memilukan, lebih tepat ?menjijikkan?. Berawal dari ulah kakaknya, Maki, yang mengajaknya bergabung dengan kelompoknya, para Yanki. (Yanki adalah sebutan untuk anak liar yang mengecat putih rambutnya dan kebut-kebutan mobil atau motor dengan knalpot tanpa peredam suara).
Hidup Shoko akhirnya betul-betul berantakan, mulai dari seks bebas, narkoba, masuk penjara, dan seterusnya. Shoko pun harus menjadi gundik para Yakuza untuk membayar hutang Ayahnya.
Membaca kisah Shoko ini, dalam hati saya bertanya :?apakah semua ini benar-benar terjadi pada seorang manusia?? Betul-betul mengerikan dan menjijikkan. Saya nggak percaya ada riwayat hidup orang kayak gini. Tapi melihat bagaimana dia menuliskannya dengan detil, nyata sekali bahwa ini memang hidupnya.
Terlepas dari itu, di mata saya Shoko ini sosok yang sangat kuat dan matang, tidak hanya secara fisik, tapi juga pribadi. Dia memiliki intuisi yang kuat dan prinsip hidup yang tidak mudah goyah, khususnya dalam membela kehormatan keluarganya. Setelah semua musibah yang menimpa keluarganya dan perlakukan Ayahnya, cinta Shoko pada kedua orangtua dan saudara-saudaranya tak pernah lekang. Dia rela mengorbankan kehidupan pribadinya demi kepentingan keluarganya? sisi lain dari Yakuza ya?
O ya, jauhkan buku ini dari jangkauan anak-anak. Terlalu vulgar ..?
--------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho