Makalah ini berargumentasi, berlawanan dengan pendapat yang umum diterima, Republik Rakyat Cina (RRC) turut serta dalam Konfrontasi Indonesia untuk mengganyang Malaysia dengan setengah hati. Malahan, berlawanan dengan propagandanya yang sangat menggebu, RRC pada dasarnya merupakan pihak yang berpartisipasi dalam konfrontasi dengan secara pasif. Gejala ini disebabkan oleh fakta bahwa pada waktu konfrontasi berlangsung Partai Komunis Malaya yang didukung Cina tengah menerapkan kebijakan yang lebih lunak terhadap pemerintah Malaysia. Tambahan lagi, RRC mungkin sekali lebih peduli terhadap nasib golongan etnik Cina di Malaysia daripada mendukung partai komunis lokal.
This paper argues that contrary to the traditionally accepted opinion, the People?s Republic of China (PRC) participated in the Indonesian campaign to crush Malaysia half-heartedly. In fact, despite its strong propaganda broadcast in supporting Indonesia, the PRC was actually a passive participant in the campaign. This is due to the fact that at that time the Chinese supported Malayan Communist Party, which was pursuing a more conciliatory policy toward the Malaysian government. Furthermore, China was probably more concerned with the well-being of ethnic Chinese Malaysia than supporting the local communist party.