Penerbangan komersial menghadapi risiko operasional dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Salah satunya adalah terjadinya overbooking (pembukuan penuh) yang termasuk kategori irregular operations (proses operasional penerbangan yang berjalan tidak normal). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak kerugian dari kejadian overbooking, dalam upaya untuk menentukan beban (charge) yang dibutuhkan. Beban overbooking dihitung dengan model Aggregation Monte Carlo. Pandangan Islam berdasarkan Al Qur`an dan Al Hadist mengenai tindakan antisipatif terhadap risiko kerugian menjadi landasan dari penulisan tesis ini.
Data penelitian merupakan data kerugian yang terjadi dari tahun 2004 hingga 2006 pada PT Garuda Indonesia Kantor Cabang Cengkareng. Hasil penghitungan beban overbooking diuji dengan back testing untuk validasi keakuratan dari model. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beban overbooking yang dihitung dengan model Aggregation Monte Carlo valid untuk dimasukan menjadi komponen recovery cost dalam penyusunan contingency plan.
Commercial airline is facing operational risks in day to day activities. Overbooking in an airline company is one of the irregular operation categories. This research evaluated the impact of overbooking to determine the risk charge. Overbooking charge in this study was measured by Aggregation Monte Carlo. Islamic perspective from Quran and Hadith are used to become a fundamental philosophy for this research.
This research employed the loss data published by PT Garuda Indonesia, Cengkareng Branch Office during 2004 to 2006. The back testing was used to determine whether this charge is valid. The result of this research pointed out that the overbooking charge measured by Aggregation Monte Carlo is valid for recovery cost in the contingency plan.