Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang mendesak di kota-kota di Indonesia, sebab bila tidak dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan dan berbagai dampak negatif lainnya. Penanganan sampah yang menjadi andalan kota-kota adalah dengan penimbunan pada sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan satu-satunya TPA bagi seluruh sampah dari DKI Jakarta. Semakin meningkatnya volume sampah yang dibuang ke TPA tersebut akan memperpendek usia pemanfaatannya. Kondisi ini diperparah dengan belum diterapkannya SOP Sanitary Landfill. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah semakin besarnya beban anggaran yang harus ditanggung oleh Pemerintah Daerah yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kondisi eksisting TPA Bantar Gebang dan menentukan strategi pengelolaan TPA Bantar Gebang yang dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif. Sampel penelitian ini adalah para pakar di bidang persampahan baik dari pihak pemerintah, pakar maupun masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis SWOT dan AHP dengan perangkat lunak Expert Choice 2000.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa upaya optimasi pengelolaan TPA Bantar Gebang dapat dilakukan melalui empat alternatif pilihan strategi yaitu : 1) Peningkatan sarana prasarana; 2) Penyertaan investor dalam pembangunan dan pengoperasian TPA; 3) Peningkatan peran serta masyarakat; dan 4) Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para reponden memprioritaskan penyertaan investor dalam pembangunan dan pengoperasian TPA dengan pemerintah sebagai pihak yang paling berkepentingan dalam pengelolaannya.
Solid waste and its management has become an urgent issue for Indonesian cities. Without giving good treatment it will bring a change of balance to the environment and cause other negative impacts. The favorite way of solid waste treatment in cities is by burying it in a final disposal site (TPA).
TPA Bantar Gebang is an asset owned by DKI Jakarta Provincial Government and the only final disposal site for all solid waste from Jakarta. The increase of solid waste volume buried in the site will have concequence of shorter use. The bad practice of sanitary landfill also makes the condition worse. Another thing to consider is the increase in operational expenses allocated anually by the local government.
The research is intended to know the existing condition of TPA Bantar Gebang and to determine the alternatives of management strategy of TPA Bantar Gebang that could be adopted by DKI Jakarta Provincial Government using qualitative approach with analytic descriptive design. The sample of the research is the stakeholder in solid waste sector namely government, expert and community. The data collection is through questionnaire, interview, observation and documentation. The technique of data analysis using SWOT analysis and AHP method with the software of Expert Choice 2000.
Based on the result of analysis, I conclude that optimizing the management of TPA Bantar Gebang could be achieved through four alternatives of strategy : 1) increasing infrastructures; 2) involving investors in the construction and operation of TPA; 3) promoting social participation; and 4) promoting the quality of human resources. The result of the research shows that priority of the choice is the involment of investors in the construction and operation of TPA with a big government role in its management.