Dengan dimulainya perdagangan opsi di Indonesia, perusahaan, serta investor, di Indonesia dapat menikmati perluasan cakrawala dan kemungkinan investasi mereka. Tesis ini bermaksud untuk mengeksplorasi beberapa kemungkinan yang dapat diharapkan oleh investor untuk dimiliki. Strategi altemnatif: panggilan tertutup dan strategi penangkapan lindung nilai dividen harus memberi investor kendaraan investasi alteratif dalam menghadapi masalah mengoptimalkan pengembalian dalam situasi pasar tertentu. Namun, strategi tersebut harus dipahami dalam semua aspek yang berkaitan dengan pengembalian serta risikonya. Strategi ini bukanlah strategi yang menjamin pengembalian tetapi strategi yang memberikan kemungkinan dan juga harus digunakan dengan kesabaran dan ketekunan. Perusahaan sebagai inisiator utama dari strategi altematif, yang disorot dalam tesis ini harus mempertimbangkan pilihan yang tersedia bagi mereka serta kendala mereka dalam memilih strategi alternatif. Tetapi hasil yang diperoleh harus mencerahkan perusahaan retuns pada kelebihan uang tunai perusahaan mereka
With the dawn of options trading in Indonesia, firms, as well as investors, in Indonesia can enjoy a broadening of their investment horizons and possibilities. This thesis intends to explore some of the possibilities that investors can expect to have at their disposal. The altemnative strategies: covered calls and dividend hedge capture strategies should provide the investor an alterative vehicle of investment in facing problem of optimizing returns in any given market situation. But, the strategy must be understood in all aspects pertaining to returns as well as their risks. This strategy is not one that guarantees returns but one that provides possibilities and should be also be used with patience and perseverance. The firm as the main initiator of the altemative strategies, highlighted in this thesis must consider the choices available to them as well as their constraints in choosing the alternative strategies. But the results obtained should enlighten the firms retuns on their excess corporate cash boldings.