Pertumbuhan jumlah UKM tiap tahunnya makin tinggi, kontribusi usaha kecil menengah cukup menjanjikan dalam hal penyer,apan tenaga keija, menaikkan nilai PDB (Produk Domestik Bruto) serta salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Sehingga pemerintah terus berupaya memberikan berbagai macam dorongan untuk meningkatkan kualitas dan pertumbuhan UKM. Salah satu kendala bagi UKM adalah masalah akses ke permodalan, karena banyak UKM yang dianggap tidak bankable sehingga UKM mengalami kesulitan dalarn pengembangan usahanya. Disinilah peran penting lembaga keuangan mikro yang menjembatani antara UKM
dengan perbankkan. Koperasi merupaka lembaga keuangan mikto yang sudah lama bercliri dan sesuai dengan DUD 1945. Namun pertumbuhan dan perkembangan koperasi belum dapat mengimbangi pennintaan akan moda1 dari para nasabahnya. Kondisi lembaga keuangan milrro tennasuk koperasi banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
diketahui mempengaruhi penyaluran injaman dari lembaga keuangan mikro seperti
faktor akses dan faktor kesehatannya (KOA, rentabilitas tabungan). Untuk itu perlu
diketahui faktor-faktor apa saja yang mem~enganlhi secara sigpifikan kemampuan
dan perkembangan koperasi karena segala sesuatu yang menghambat pertumbuhan
lembaga keuangan mikro akan berimbas pada perkembangan usaha kecil. Dengan menggunakan metode Ordinary Least Square pengujian data koperasi yang berupa data panel dil kan. Dari basil penelitian ini setelah dik.etahui faktor yang signifikan mempengaruhi penyaluran pinjaman koperasi pada ~ maka dapat dilanjutkan dengan perenca.naan ·edepan daiam rangka peningkatan Kinerja koperasi dalam mendukung peninmcata UKM
The growth of Small and Medium Enterprises (SME) is increasing each year - its contribution seems to be promising in terms of full employment, the increasingnumber ofGDP (Gross Domestics Product) and as an effort to diminish poverty. As a result the Government has persistently put much effort in providing support to increase the quality and the growth of SME. One-known obstacle for SME is access to financial capital because many SME are considered b ble, resulting in difficulties in developing their enterprises. This is where the micro finance institution plays an important role in building a bridge between S:ME and banking. Cooperation has long been founded as a micro financial institution, based on UUD 1945. However, the growth and deve opment of cooperation is not equivalent with the capital demand from its clients. The condition of micro financial institution including co-operation is mostly irilluen 'by many factors such as access and healthiness (ROA, rentability md savings) - known to affect the loan distribution from the micro-financial d"stribu ion. Therefor factors that significantly affect tHeability and development of co-operation need to be recognized first due to its effect on the development of small ente!Prises. By using Ordinary Least Square method examination of cooperation data i the form of panel data can be performed. The result y reveal significant factors that affect co-operation loan distribution to SME, followed with fu ture planning in order to increase the performance of cooperation in supporting the growth of SME.