Pelaksanaan K3 disektor konstruksi di Indonesia belum berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari masih tingginya angka kecelakaan. Salah satu penyebabnya adalah belum diimplementasikannya Sistem Manajemen K3 dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Sektor konstruksi merupakan bidang jasa yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan untuk menukung keberhasilan sektor-sektor lainnya. Disamping itu sektor konstruksi melibatkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar dan berpotensi terkena bahaya kecelakaan.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan SMK3 di PT. McDermott Indonesia, Batam dan membandingkannya dengan standar SMK3 yang berlaku yaitu Permenaker No 05 tahun 1996. Penelitian dilakukan di PT. McDermott Indonesia, Batam pada bulan September-November 2008. PT. McDermott Indonesia merupakan perusahaan kontraktor minyak terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang Engineering, Procurements, Fabrication, Comissioning dan Installation dan telah mempunyai Integrated Management System (IMS).
Penelitian ini menggunakan standar audit Permenaker No. 05 tahun 1996 tentang SMK3 dan membandingkan 166 kriteria yang diwajibkan dengan standar yang dimiliki perusahaan untuk menganalisa tingkat kesesuaian (pemenuhan). Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional dengan jenis penelitian Deskritif Analitik.
Penelitian menunjukkan dari 166 kriteria audit yang diwajibkan, PT.McDermott Indonesia telah memenuhi keseluruhan kriteria-kriteria tersebut dengan tingkat pemenuhan 100%. Hal ini menunjukkan bahwa, PT. McDermott Indonesia telah memiliki sistem yang baik untuk mangatur pelaksanaan Manajemen K3. Menurut Permenaker No 05 Tahun 1996, PTMI berhak mendapatkan sertifikat dan bendera emas.