Sakarin merupakan pemanis buatan yang masih banyak digunakan masyarakat, karena sakarin mudah didapat dan harganya murah. Sakarin diisolasi dari sampel pangan dengan menggunakan Carrez dan cartridge C-18, sedangkan isolasi sakarin dalam urin menggunakan cartridge C-18. Berdasarkan hasil penelitian didapat kondisi optimum untuk pengukuran sakarin dengan HPLC detektor UV-Vis adalah dengan komposisi eluen metanol : buffer phosphat 10mM pH 4 perbandingan 10:90 dan panjang gelombang 220 nm. Recovery yang didapatkan dengan menggunakan cartridge C-18 sebesar 95,96%. Batas deteksi (LOD) dalam penelitian ini mencapai 0,193 ppm sedangkan batas kuantifikasi (LOQ) mencapai 0,644 ppm.
Hasil penelitian membuktikan sakarin teridentifikasi pada sampel pangan yang dijual bebas tanpa izin produksi dan juga teridentifikasi dalam sampel urin siswa SDN Sukamaju 1 Depok dan siswa SDIT Al-Mughni Jakarta. Kadar sakarin tertinggi dalam sampel urin responden SDN Sukamaju 1 Depok adalah 93,37 mg/L dan untuk kadar sakarin tertinggi dalam sampel urin responen SDIT Al-Mughni Jakarta adalah 62,47 mg/L.