Latar belakang: Apendisitis dapat merupakan kegawatadaruratan medik dengan insiden yang cukup tinggi di Indonesia. Pada apendisitis akut terjadi proses inflamasi dimana terdapat serbukan sel-sel polimorfonuklear pada lapisan mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Proses inflamasi ini juga terjadi pada bagian apendiks yaitu di pangkal, tengah dan ujung. Tujuan penelitian ini adalah mencari prevalensi mengenai lokasi dan kedalaman inflamasi pada pasien dengan diagnosis apendisitis akut di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional Cipto Mangunkusumo tahun 2005-2007.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif potong lintang (cross-sectional).
Hasil penelitian: Lokasi inflamasi terbanyak pada pasien yang didiagnosis apendisitis akut dari sampel penelitian di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional Cipto Mangunkusumo tahun 2005-2007 ialah pada semua bagian dari apendiks (pangkal, tengah, ujung) yaitu sejumlah 87 dari 98 ( 88,7% ). Kedalaman inflamasi terbanyak ialah pada mukosa, submukosa, muskularis, serosa atau pada semua kedalaman dari apendiks yaitu sejumlah 50 dari 98 (51%).
Kesimpulan: Lokasi inflamasi terbanyak pada pasien yang didiagnosis apendisitis akut dari sampel penelitian di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional Cipto Mangunkusumo tahun 2005-2007 ialah pada semua bagian dari apendiks. Kedalaman inflamasi terbanyak ialah pada mukosa, submukosa, muskularis, serosa atau pada semua kedalaman dari apendiks.
Background: Appendicitis may be one of the emergency situations with the incident that is high enough in Indonesia. In acute appendicitis, inflammation process happened where there are polymorphonuclear cells in layer of mucosa, submucosa, muscularis and serous. This inflammation process also happens in the appendix part that is in the base, middle and the apical. The aim of this research is to look for the prevalence about the location and the depth inflammation to the patient with diagnosis of the acute appendicitis in RSUPNCM the year 2005-2007.
Method: The method of this research is descriptive cross-sectional.
Result: The location of inflammation in 87 out of 98 preparates ( 88,7% ) is mostly found in every part of appendix ( base, middle, apical ). The depth of inflammation in 50 out of 98 preparates ( 51% ) is mostly found in layer of mucosa, submucosa, muscularis, serous or in all layer of appendix.
Conclusion: The location of inflammation in Patient Diagnosed with Acute Appendicitis from sample in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital between the Year of 2005 and 2007 is mostly found in every part of appendix (base, middle, apical). The depth of inflammation in Patient Diagnosed with Acute Appendicitis from sample in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital between the Year of 2005 and 2007 is mostly found in every layer of appendix (mucosa, submucosa, muscularis, serous)