Resiko nilai tukar merupakan sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Fluktuasi nilai tukar yang terjadi di Indonesia selama periode krisis ekonomi menyebabkan banyak perusahaan mengalami kerugian finansial yang besar yang berujung pada kebangkrutan perusahaan. Adler dan Dumas (1984) menjelaskan bahwa meskipun perusahaan beroperasi secara domestik dapat juga terpengaruh oleh nilai tukar, jika harga input dan outputnya dipengaruhi oleh perubahan nila tukar.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham perusahaan manufaktur. Net Income mencerminkan profitabilitas dari perusahaan manufaktur sedangkan return saham mencerminkan nilai perusahaan manufaktur. Variabel nilai tukar yang akan diteliti adalah nilai tukar Rupiah terhadap US$, Euro dan Yen. Hal ini dikarenakan ketiga mata uang tersebut termasuk dalam Hard Currency yang nilainya relatif stabil dan mewakili perekonomian yang sudah mapan. Pengaruh perubahan nilai tukar akan dilihat dari dua sisi yakni perusahaan eksportir dan non eksportir. Dari 101 sampel yang digunakan, 26 perusahaan termasuk ke dalam kelompok eksportir dan 75 perusahaan termasuk dalam kelompok non eksportir.
Model yang digunakan untuk meregresikan perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham adalah model data panel yaitu Random Effect dan Pooled Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar berpengaruh secara signifikan pada net income perusahaan manufaktur (eksportir dan non eksportir) dan return saham perusahaan non eksportir. Perubahan nilai tukar tidak mempengaruhi return saham perusahaan eksportir. Selain itu, tidak semua mata uang yang diuji memiliki pengaruh yang signifikan terhadap net income dan return saham perusahaan manufaktur. Mata uang yang berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur (non eksportir) hanya Dolar AS. Sedangkan mata uang yang berpengaruh terhadap net income perusahan manufaktur adalah USD dan Yen pada eksportir serta USD dan Yen pada non eksportir.