Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada transmisi shock dan volatilitas antar indeks harga saham sektoral di Indonesia. Data yang digunakan adalah data harian indeks harga saham sektoral yang tercatat di Bursa Efek Jakarta yang terdiri dari 9 indeks sektoral, yaitu indeks sektor pertanian, indeks sektor pertambangan, indeks sektor industri dasar dan kimia, indeks sektor aneka industri, indeks sektor industri barang konsumsi, indeks sektor properti dan real estate, indeks sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi, indeks sektor keuangan, serta indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi. Sampel yang digunakan adalah dari tanggal 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2007. Pengujian shock dan volatility transmission dilakukan dengan metode multivariate GARCH (BEKK representation).
Hasil penelitian ini yaitu pada periode 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2007, ditemukan adanya shock transmission dan volatility transmission dari satu sektor ke sektor lain walaupun setiap sektor lebih dipengaruhi oleh shock dan volatilitas masa lalu dari dirinya sendiri. Interaksi antar return indeks sektoral ini dapat memberi masukan bagi investor dalam keputusannya melakukan diversifikasi. Sektor yang paling banyak menerima shock dan volatility transmission dari sektor lain sebaiknya diberi weight lebih kecil daripada sektor yang menerima lebih sedikit shock dan volatility transmission dalam pembentukan portfolio; begitu juga sebaliknya. Selain itu, jika seorang investor berniat berinvestasi di saham suatu sektor yang banyak menerima shock dan volatility transmission dari sektor lain, maka investor ini harus lebih memperhatikan berita (news) yang berkaitan dengan sektor lain yang mempengaruhi sektor tersebut.