Pada tahun 2008, empat pramuwisata dari Jogjakarta, tepatnya di Candi Prambanan, berhasil belajar bahasa Jerman secara otodidak. Skripsi ini membahas tentang sejarah, metode, strategi, dan media yang digunakan oleh pembelajar bahasa Jerman secara otodidak yang sukses menerapkan pembelajaran tersebut. Penelitian yang bertempat di Candi Prambanan menunjukan bahwa latar belakang, perasaan, keinginan pembelajar, dan juga lingkungan, keluarga, dan rekan sejawatnya berpengaruh terhadap keberhasilan mereka. Penelitian menunjukan bahwa metode ini dapat digunakan bagi pembelajar bahasa Jerman di jalur informal. Dalam skripsi ini, dianalisis pula tahapan pembelajar, yaitu tahap informasi, transformasi, dan evaluasi. Melalui penelitian ini, diharapkan beberapa pembelajar bahasa kedua akan termotivasi untuk belajar secara otodidak.
In 2008, four tourist guides from Jogjakarta had success to apply self instruction in German language learning. This script discuss about history, method, strategy, and media which are used by the successfully tourist guides who had applied in self-instruction n German language. This research which placed in Prambanan Temple showed that background, feeling, desire, environment, family, and also friends of learners had a big influence to their success. This research is also showed that this kind of method can used into informal way. In this script, phase of learners which is phase of information, transformation, and evaluation, is also discussed. From this research, we hope that this script shall to motivate several autonomous second language learners.