Ketertarikan terhadap transportasi ramah lingkungan, khususnya sepeda, meningkat seiring dengan informasi mengenai kadar gas rumah kaca di udara pada level yang membahayakan. Penelitian ini berupaya untuk menganalisa faktor pembentuk permintaan transportasi sepeda yang berasal dari keprihatinan warga Jakarta terhadap polusi udara di Jakarta dengan data primer yang didapatkan dari survei terhadap anggota Bike To Work.
Keprihatinan terhadap lingkungan signifikan mempengaruhi permintaan bersepeda jika keinginan (intention) berujung pada perilaku (behaviour) bersepeda ke tempat kerja. Untuk melihat perubahan perilaku ini digunakan kerangka Structural Equation Model (SEM) yang dapat menjelaskan hubungan kausal.
Penelitian ini menyarankan agar faktor persepsi publik seperti "mobil adalah simbol status" dan "percaya bahwa individu dapat mengubah kondisi lingkungan" lebih diperhatikan sebagai salah satu motivasi pembentuk permintaan bersepeda.
The increasing fascination towards environmental-friendly transportation, specifically bicycle is increasing by the growing information about the alarming level of green house gases. This study is aimed to reveal bicycle travel demand which is driven from the concerns of Jakarta"s citizen of their polluted city. The study is based on a primary data set collected from survey given to the members of Bike To Work community.
The anxiety towards environment significantly affects the bicycle travel demand if the "intention" of cycling is performed in a "behavior" (cycling to work). In order to gain insight of this behavioral change, Structural Equation Model (SEM) framework is used to explain the causal relationship.
This study suggests that public perception factors such as "car as a status symbol" and "belief that one can change environmental conditions" is stressed than the other motivational factors.