Upacara kematian merupakan sebuah ritual yang tidak dapat dihiraukan pelaksanaannya dalam setiap bangsa, termasuk Jepang. Sejak zaman Edo, upacara kematian di Jepang mengalami berbagai perkembangan Ide dari pembentukan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan upacara kematian (sougisha 葬儀社 そうぎしゃ) muncul karena banyaknya permintaan untuk menyewa atribut dan mengatur perpindahan atau transportasi jenazah. Landasan teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu pengertian komodifikasi menurut Bagdikian. Pengertian komodifikasi tersebut menjadi acuan bagi penulis untuk menganalisis proses komodifikasi yang terjadi pada upacara kematian di Jepang. Keseluruhan proses penanganan jenazah pada masa sekarang dilakukan oleh pengusaha sougisha. Upacara kematian mengalami profesionalisasi dan formalisasi yang sehingga tekanan dari proses tersebut telah mengubahnya sebuah komoditas.
Funeral ceremony is a ritual which implementation cannot be ignored in every country, including Japan. Since the era of Edo, Japanese funeral ceremony has experienced many developments. The idea of creating Japanese funeral companies emerged because of there were high demands to rent the attributes of funeral ceremony and to arrange the transportation of the deceased. In this thesis, writer uses the definition of commodification stated by Bagdikian as the basic in analyzing the commodification process that Japanese funeral has experienced. The whole process of taking care of the deceased in recent years has been done by the Japanese funeral company. Japanese funeral has been changed by the profesionalization and formalization into a commodity.