Skripsi ini berfokus pada bousouzoku dalam masyarakat Jepang yang merupakan suatu istilah yang ditujukan untuk orang-orang yang mengendarai kendaraan secara kebut-kebutan dan melanggar rambu-rambu lalu lintas. Anggota dari bousouzoku adalah para pelajar sekolah menengah yang sebagian besar di antaranya adalah mereka yang dikeluarkan dari sekolah (Sato, 1991).
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif analistis dengan melihat data kepustakaan yang dianalisis menggunakan teori youth subculture. Youth subculture atau subkultur pemuda merupakan kebudayaan cabang yang memiliki norma khas, yang berbeda dari masyarakat dominan.
Dari analisis kepustakaan diperoleh bahwa bousouzoku merupakan orang-orang yang mempunyai ketertarikan sama akan kendaraan bermotor yang kemudian diwujudkan melalui modifikasi kendaran tersebut serta melakukan aktivitas mereka sebagai anggota bousouzoku untuk menunjukkan eksistensi mereka yang membuat mereka digolongkan sebagai suatu bentuk youth subculture.
This thesis focused of bousouzoku in Japanese society which a term that pointed for people who ride vehicle quickly and break the traffic rule. The members of bousouzoku were students of high school that many of them were drop out from the school (Sato, 1991).
The method which used in this thesis was descriptive analysis method by seen literature data which analyzed by youth subculture theory. Youth subculture was a branch culture which had a specific norm, that different from dominant culture.
From literature analyzed had gotten that bousouzoku were people who had a same interest with vehicle which had showed by vehicle modification and made their activity as a member of bousouzoku for showing their existence that made them had classed as a form of youth subculture.