Berbagai penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan dan resiko kematian dirinya, tetapi juga terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan janin yang dikandungnya dan lebih jauh lagi terhadap pertumbuhan janin tersebut sampai usia dewasa. KEK pada wanita di negara berkembang merupakan hasil komulatif dari keadaan kurang gizi sejak masa janin, bayi, dan kanak-kanaknya, dan yang berlanjut hingga masa dewasa. BBLR adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita kurang energi kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. Secara spesifik, penyebab KEK adalah akibat dari ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor - faktor yang berhubungan dengan ibu hamil risiko KEK.
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Prakesmas Mahasiswa FKM UI di wilayah Puskesmas Jembatan Serong Kecamatan Pancoran Mas. Rancangan penelitian adalah rancangan penelitian cross sectional. Sebagai populasi adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Jembatan Serong. Sedangkan sebagai sampel adalah seluruh ibu hamil yang menjadi sampel Prakesmas di 4 kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Serong sebanyak 220 orang. Prevalensi Ibu Hamil berisiko KEK berdasarkan LiLA pada penelitian ini sebasar 21,8 %. Faktor pendidikan , pekerjaan, pengeluaran pangan keluarga, kontribusi protein, lemak dan karbohidrat terhadap total energi, paritas, usia ibu hamil dan jumlah anggota keluarga tidak mempunyai hubungan bermakna dengan ibu hamil risiko KEK. Sedangkan , konsumsi energi ibu hamil dan jarak kehamilan mempunyai hubungan bermakna dengan ibu hamil risiko KEK. Ibu hamil yang mengkonsumsi energi < 100 % AKG mempunyai peluang 6,08 kali untuk berisiko KEK dan ibu hamil yang mempunyai jarak kehamilan < 2 tahun mempunyai peluang 5,905 kali untuk berisiko KEK.
Disarankan perlunya peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui penyuluhan gizi dengan menggunakan poster-poster yang menarik, audio visual seperti film - film berdurasi pendek, penggunaan tape recorder yang dipasang diruang tunggu puskesmas dan menambah 1 kegiatan pelayanan lagi pada ANC yaitu pengukuran LiLA, terutama pada trimester awal.