Tesis ini membahas etnisitas guru yang hadir bersama-sama dengan kolegalitas dan kolaborasi guru sebagai bentuk interaksi sosial assosiatif di lingkungan sekolah. Fokus penelitian adalah bagaimana identitas etnik berperan dalam relasi¬relasi sosial antar guru sebagai komunitas profesional yang teramati pada aktifitas kolegalitas dan kolaborasi di lingkungan sekolah dan kontribusi identitas etnik dalam konstruksi budaya sekolah. Kolegalitas dan kolaborasi merupakan aspek penting dalam menumbuhkan profesionalisme guru dewasa ini sehingga dengan memperhatikan hal ini akan tercipta budaya kolaboratif pada guru-guru khususnya guru SMA.
Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Bekasi, sebuah sekolah standar nasional yang gurunya berasal dari beberapa kelompok etnik yang ada di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian deslariptif kuantitatif yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner observasi dan wawancara mendalam.
Kesimpulan studi adalah bahwa dalam komunitas guru sebagai profesional identitas etnik tetap saja merupakan identitas sosial yang penting dan seeara bergantian dengan identitas sebagai guru diaktifkan dalam relasi-relasi sosial di lingkungan sekolah. Sebagai konsekuensi dari tingginya derajad keterikatan guru dengan kelompok etniknya maka kolagelitas dan kolaborasi yang terbangun di antara guru juga didasarkan pada kesamaan identitas etnik tersebut. Begitupun klik yang muncul dalam kelompok formal guru juga didasarkan pada kesamaan etnisitas meskipun kemunculan awalnya lebih disebabkan oleh faktor kelas sosial.
Sebagai elite di lingkungannya kepala sekolah memiliki modal sosial untuk mempengaruhi pola-pola hubungan antar guru dengan membangun ruang fisik yang memberikan lebih banyak kesempatan para guru untuk berinteraksi tatap muka dan menyediakan waktu-waktu luang untuk memperkenalkan norma-norma kolegalitas dan kolaboratif serta mempraktekannya dalam aktifitas sehari-hari sebagai pimpinan sekolah.
This thesis is discussed teacher's ethnicity which come along with teacher collaboration and collegiality as a form of associative social interaction around school's neighborhood. Focus of this research is how ethnic identity taking part in social relation among teacher as professional community found in schools collaboration and collegiality and contribution ethnic identity in a schools cultures construction. Collaboration and collegiality are significant aspect in evolving teacher's professionalism nowadays therefore by notice this matter wick create collaborative culture to teachers particularly high school teacher.
The location of this research was at SMA Negeri 2 Bekasi, a national standard schools where the all their teacher are derived from various ethnic groups throughout Indonesia. This research is a quantitative descriptive research in which the data collection using an observation questionnaire and in-depth interview.
The conclusion of this study is that during teacher's community as professional ethnics identity yet still a significant social identity and shifted with identity as teacher would be activated in social relation around schools neighborhood. As consequent of highly degree teacher's bind with their ethnic groups thus collaboration and collegiality which is formed among teacher also based on ethnic identity equality. So as emerged in teachers formal groups that are based on ethnic equality despite of initiate emergence was more caused by social factor class.
As an elite in his neighborhood The principal has a social asset to influence in pattern of relationship among teachers by establishing physical space which provide more opportunity to them to be interacted face to face and spend more time to introduce a collaboration and collegiality norms and apply it in daily activity as master of school.