Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku curang saat ujian yang dilakukan oleh siswa di sekolah bersistem ability grouping (yang menyebabkan terbentuknya kelas unggulan dan non-unggulan) serta kontribusi faktor-faktor di luar diri individu yang berpengaruh terhadap munculnya perilaku tersebut. Menurut Bushway & Nash (1977), perilaku curang cenderung lebih banyak muncul pada siswa dengan kemampuan akademik rendah. Slavin (1994) menyatakan bahwa siswa di kelas non-unggulan merupakan siswa dengan kemampuan akademik rendah. McQueen; dan Rogosin (dalam Bushway & Nash, 1977) menambahkan bahwa faktor di luar diri individu merupakan faktor yang penting dalam memprediksi kemungkinan munculnya perilaku curang pada siswa.
Perilaku curang dalam penelitian ini difokuskan pada perilaku curang yang dilakukan saat ujian, khususnya pada pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yang yang terdiri dari kuesioner perilaku curang (alpha=0,895) dan kuesioner faktor luar yang berpengaruh terhadap perilaku curang (alpha=0,735).
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam hal perilaku curang yang dilakukan oleh kedua kelompok siswa dan faktor-faktor di luar diri individu berkontribusi secara signifikan terhadap kemunculan perilaku curang tersebut. Keterbatasan dalam penelitian ini berkaitan dengan proses penyusunan alat ukur, sehingga dalam penelitian yang akan datang peneliti menyarankan untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap proses konstruksi alat ukur. Implikasi dari penelitian ini berkaitan dengan penerapan peraturan akademik di sekolah agar perilaku curang pada siswa dapat berkurang.
The author of this study compared cheating behaviour in examination in students of ability grouping school (which created low tracks and high tracks students) and examined the role of external factors which contribute to the emergence of the behaviour. According to Bushway &Nash (1977), cheating behaviour is more common in the low achiever student, while Slavin (1994) stated that low tracks student had lower attainment of achievement. McQueen; and Rogosin (in Bushway & Nash, 1977) demonstrated that contextual factors had significant role in predicting the emergence of cheating behaviour.
This study focuses on cheating behaviour in examination, specifically in mathematics. Instruments used in this study are two questionnaires which measure level of cheating behaviour (alpha=0,895) and external factors contributing to cheating behaviour (alpha=0,735).
The results indicated significant difference in levels of cheating behaviour between the two groups and significant impact of external factors toward emergence of cheating behaviour. Limitations of this study related to the construction of the research instruments which indicated that in future study, the author needs to emphasize more attention in constructing procedure of the instruments. This study implied that in order to decrease cheating behaviour among students, better academic policies in school should be implemented.