Masyarakat telah banyak menggunakan produk jamu selama puluhan tahun khususnya jamu rematik. Dewasa ini diketahui ada beberapa produsen jamu yang menambahkan zat kimia sintetis dalam produk jamu mereka. Salah satunya adalah fenilbutazon, yang memang berkhasiat sebagai obat anti-rematik. Efek samping fenilbutazon yang jelas terlihat adalah mual, muntah, nyeri epigastrium, reaksi alergi pada kulit, gangguan lambung, diare, vertigo, insomnia, euforia, hematuria dan penglihatan manjadi kabur. Penelitian ini untuk membuktikan adanya bahan kimia fenilbutazon dalam produk jamu rematik. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2009 di Laboratorium Departemen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri pada beberapa produk jamu rematik. Hasil penelitian diduga adanya bahan kimia fenilbutazon dalam produk jamu tersebut.
People have used herbal medicine throughout the ages, especially herbal medicine for rheumatics. Nowadays, there has been known that some producers of this herbal medicines adding some synthetic chemical ingredients to their products. One of them is phenylbutazone, which is known to be an anti rheumatics drugs. The adverse effects of phenylbutazone are nausea, vomiting, epigastric pain, allergic reaction on skin, gastritis, diarrhea, vertigo, insomnia, euforia, hematuria and blurring vision. This experiment is to prove that there is phenylbutazone in the rheumatic herbal medicine products. This descriptive study conducted in March 2009 in Pharmaceutical Laboratory of Faculty of Medicine University of Indonesia by using thin layer chromatography and spectrophotometry on some herbal medicine for rheumatic. The experiment shows that there is chemical substance of phenylbutazone in the traditional medicine package.