Tesis ini membahas isu posisi dan dominasi kuasa sekolah berasrama dalam novel Harry Potter and the Philosopher's Stone karya Joanne Kathleen Rowling yang berkebangsaan Inggris. Dengan menggunakan konsep habitus, kapital dan arena Pierre Bourdieu, analisis menunjukkan bahwa dua dari empat ideologi asrama saling bertolak belakang, yaitu ideologi asrama Gryfffindor dan Slytherin. Dengan demikian, persaingan dan pertarungan tidak dapat dihindari antara kelompok habitus humanis yang multikultural (asrama Gryffindor) dan kelompok habitus eksklusif (asrama Slytherin).
Tujuan dinamika persaingan yang dihadirkan Rowling di dalam arena sekolah adalah terciptanya kuasa di ruang sosial, khususnya ruang sekolah yang humanis tanpa membedakan strata dan kelas sosial. Oleh karena itu, kepemilikan ragam potensi, kualitas serta nilai-nilai setiap individu menjadi prioritas utama untuk mencapai kedudukan kuasa di sebuah ruang sosial.
This thesis discuss the position and power domination issue of boarding school in a novel of Harry Potter and the philosopher's Stone by Joanne Kathleen Rowling from England. By applying habitus, capital and champ concept of Pierre Bourdieu, its analysis shows that two of four houses ideology are competed. They are Gryffindor house and Slytherin house. Hence, competition and conflict between humanity in multicultural house (habitus of Gryffindor house) and exclusive house (habitus of Slytherin house) are not able to be eluded.The goal of its dynamics which is written by Rowling in school "champ" discussion, is gaining the power of non discriminative condition in social field. Therefore, capitals, quality, also character in hexis of the people become priorities to gain the power in a social field.