Thesis ini mencoba untuk menjawab mengapa China menyepakati perluasan kerjasama dengan Taiwan pada 4 November 2008 di Taipei. Dalam tujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan konsep uncertainty untuk melihat bagaimana keijasama dapat tercipta akibat turunnya uncertainty antara China dengan Taiwan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study dengan melihat pada keijasama yang terjadi antara China dengan Taiwan sepanjang 1987 hingga 2008.
Pada uji hipotesis yang dilakukan, penelitian ini membuktikan bahwa penurunan uncertainty antara China dengan Taiwan menyebabkan China menyepakati perluasan kerjasama dengan Taiwan pada 4 November 2008 di Taipei. Temuan-temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah penurunan uncertainty antara China dengan Taiwan terjadi akibat adanya institusi yang sesuai, pertukaran informasi yang simetris dan policy coordination yang tinggi diantara keduanya sehingga kerjasama dapat tercipta dalam interaksi keduanya.
This thesis is trying to answer why China deals the wider agreement with Taiwan on November 4% 2008 in Taipei. To answer this question, this analysis deploys uncertainty concept to highlight how cooperation is influenced by the degradation of uncertainty between them. Research methodology used in this analysis is case study. This methodology is used to highlight the cooperation between China and Taiwan from 1987 until 2008.Hypothesis examination is done to prove that the degradation of uncertainty between China and Taiwan causes China dealing its wider cooperation with Taiwan on November 4th, 2008 in Taipei. Hypothesis examination is supported by data, which describe how the degradation of uncertainty happens because the existence of appropriate institution, symmetric information exchange, and high policy coordination in order to create cooperation between them.