Pada dekade belakangan ini populasi lanjut usia meningkat di negara-negara sedang berkembang, yang awalnya hanya terjadi di negara maju. Demikian halnya di Indonesia populasi lanjut usia juga mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut disertai dengan perubahan gaya hidup yang mempengaruhi status kesehatan pada lansia. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pekayon Jaya Kota Bekasi, yang berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi memiliki prevalensi status kesehatan yang kurang baik di Kota Bekasi sebanyak 0,86%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan status kesehatan lansia binaan puskesmas Pekayon Jaya. Menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan pengambilan sampel secara Purposive dari seluruh lansia binaan Puskesmas Pekayon Jaya. Variabel independen adalah gaya hidup, yang terdiri dari pola makan yang diperoleh melalui wawancara menggunakan metoda food frequency quesioner, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan istirahat diperoleh melaui wawancara menggunakan kuesioner oleh peneliti, sedangkan variabel dependen adalah status kesehatan yang diperoleh dari pengukuran tekanan darah, BB dan TB, wawancara menggunakan kuesioner. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi status kesehatan rendah pada lansia binaan puskesmas Pekayon Jaya sebesar 66,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pola makan dengan status kesehatan (nilai p=0,914) dan kebiasaan merokok dengan status kesehatan (nilai p=0,975), serta ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan status kesehatan (nilai p=0,004) dan kebiasaan istirahat dengan status kesehatan (nilai p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian diatas maka disarankan untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai gaya hidup dan dampak terhadap status kesehatan melalui promosi kesehatan di wilayah binaan Puskesmas Pekayon Jaya Kota Bekasi.