Masjid adalah salah satu peninggalan arkeologi masa Islam yang merupakan simbol dari adanya pemukiman muslim di suatu tempat. Di Indonesia banyak terdapat peninggalan dari masa Islam. Salah satu di antaranya adalah peninggalan berupa masjid-masjid kuno. Masjid-masjid kuno di Indonesia sangat beragam bentuknya dan dari masing-masing daerah memiliki ciri khas dalam bentuk arsitektur masjidnya. Masjid Sultan Abdurrahman merupakan masjid tertua peninggalan Kesultanan Pontianak yang terletak di wilayah Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kotamadya Pontianak, Kalimantan Barat. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 6755 m², sedangkan luas bangunan masjidnya sendiri adalah 1250 m². Penelitian tentang arsitektur Masjid Sultan Abdurrahman bertujuan untuk menggambarkan bentuk arsitektur dan ragam hias yang terdapat pada masjid sehingga dapat terlihat pengaruh-pengaruh yang ada, baik pengaruh lokal maupun asing. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis morfologi dan analisis gaya. Analisis morfologi dilakukan dengan cara menjelaskan bentuk arsitektur terhadap komponen-komponen Masjid Sultan Abdurrahman, sedangkan analisis gaya dilakukan dengan cara mengklasifikasi ragam hias yang terdapat pada masjid. Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui bahwa unsur lokal lebih mendominasi pada hampir semua bagian dari arsitektur Masjid Sultan Abdurrahman, sedangkan pada beberapa bagian masjid lainnya merupakan unsur-unsur asing, yaitu pengaruh arsitektur Kolonial dan pengaruh seni bangunan Timur Tengah.