Karena dianggap lebih ekonomis, bahan baku yang biasa digunakan dalam dunia industri pengecoran aluminium di Indonesia cenderung menggunakan scrap. Akan tetapi penggunaan scrap tersebut mempunyai efek negatif, mengingat di dalam scrap tersebut terdapat banyak unsur pengotor seperti Fe. Terdapatnya Fe tersebut sangat merugikan mengingat dapat membentuk fasa intermetalik yang cenderung mempunyai sifat negatf baik terhadap sifat mampu cor (castability) maupun sifat mekanis dari paduan yang dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan ingot Al-7wt%Si yang diberi unsur Fe sebesar 1.2, 1.4, dan 1.6 wt %. Paduan tersebut ditambahkan modifier Sr sebesar 0.015, 0.03, dan 0.045 wt % dan kemudian diukur jenis dan kuantitas fasa intermetalik yang terbentuk menggunakan SEM dan XRD dan kemudian datanya diolah menggunakan perangkat lunak (software) Piscara®, PowderX®, dan XPowder® sehingga akan dapat mengetahui pengaruh penambahan Fe dan Sr terhadap morfologi, jenis, dan kuantitas fasa intermetalik yang terbentuk.
Dengan penambahan Fe dan/atau Sr terlihat adanya perubahan morfologi, jenis, dan fasa intermetalik yang terbentuk. Pada konsentrasi 1.2 wt% Fe dengan penambahan 0.015 wt% Sr, konsentrasi fasa α-Al8Fe2Si sebesar 0.96 % dan pada penambahan 0.03 wt% Sr, konsentrasi fasa α-Al8Fe2Si sebesar 1.96 %, sedangkan pada penambahan 0.045 wt% Sr, konsentrasi fasa α-Al8Fe2Si yang terbentuk menjadi 19.03 %. Pada konsentrasi 0.015 wt% Sr, dengan penambahan 1.2 wt% Fe, konsentrasi fasa α-Al8Fe2Si yang terbentuk sebesar 1.31 %, pada konsentrasi 1.4 wt% Fe konsentrasi fasa α-Al8Fe2Si yang terbentuk sebesar 0.96 %, sedangkan pada konsentrasi 1.6 wt% Fe konsentrasi fasa α-Al8Fe2Si yang terbentuk sebesar 0.81 %.
Because more economically feasible, scrap is often used as raw material in casting industries in Indonesia. The use of scrap has negative effect because it has many impurities such as Fe. Fe content is not desirable because it could form intermetallic phase which has negative effect on castability and mechanical properties.This research used Al-7wt%Si ingot which has been given Fe content for 1.2; 1.4; and 1.6 wt. %. This alloy was added with 0.015, 0.03, and 0.045 wt % Sr modifier and then the quantity and form of intermetallic phases that occurred was observed with SEM and XRD, the data was processed with Piscara®, PowderX®, and XPowder® software to study effect of Fe and Sr addition on morphology, form, and quantity of intermetallic phases that occurred.With the addition of Fe and/or Sr there are changes in morphology, form, and intermetallic phases that occurred. On 1.2 wt% Fe content with 0.015 wt% Sr addition, α-Al8Fe2Si phase concentration was 0.96 % and with the addition of 0.03 wt% Sr, α-Al8Fe2Si phase concentration was 1.96 %, and with 0.045 wt% Sr addition, α-Al8Fe2Si phase concentration was 19.03 %. On 0.015 wt% Sr with the addition of 1.2 wt% Fe, α-Al8Fe2Si phase concentration was 1.31 %, and with 1.4 wt% Fe content, α-Al8Fe2Si phase concentration was 0.96 %. With the addition of 1.6 wt% Fe, α-Al8Fe2Si phase concentration was 0.81 %.