Bencana mengakibatkan masyarakat kehilangan tempat berlindung, nyawa dan mata pencahariannya. Dome yang hadir sebagai konsep rumah diterapkan bagi korban gempa di Ngelepen, Yogyakarta. Namun masih banyak keluarga yang tidak menghuni domenya dan kembali ke rumah lamanya. Mereka tidak merasa memiliki domenya karena status kepemilikan yang belum jelas dan ruang gerak mereka yang dibatasi. Dome tidak mewadahi semua ritual yang dilakukan bersama keluarga dan masyarakat sekitarnya. Beranjak dari fakta tersebut, saya menjadi tertarik untuk mengetahui rumah bantuan seperti apa yang cocok untuk korban bencana. Untuk itu, saya mengkaji secara langsung dengan hidup bersama masyarakat Ngelepen di dome mereka selama 2 minggu sambil mengamati kehidupan mereka sehari-hari, melakukan serangkaian wawancara, dan meminta mereka untuk menggambar rumah lamanya. Sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah berladang, bertani, dan berternak sehingga masyarakat cenderung tinggal di rumah yang mendekati sumber mata pencaharian akibat kondisi ekonomi yang lemah. Dome juga memaksa mereka untuk mengubah cara memasak dari kayu bakar menjadi kompor minyak atau gas sehingga banyak keluarga yang menghuni dome membangun bangunan tambahan yang digunakan untuk memasak dengan kayu dan menyimpan hasil ladang dan sawah. Oleh karena itu, tidak hanya rumah yang kokoh dan indah yang dibutuhkan korban bencana namun rumah dapat mewadahi segala ritual, sesuai dengan kondisi ekonominya, dan mendukung mata pencaharian mereka.
Disaster caused many people lost their homes and livelihoods. Dome is a house concept that applied for earthquake victims at Ngelepen, Yogyakarta. Yet many families not occupying their dome and return to their old house. They do not own feeling of dome because their dome status is still not clear and their movement space are limited. Dome haven?t provided place for their ritual with family and another society. These facts attract me to know what kind of house which is compatible with disaster victims. So, I investigated directly with living together at their dome during 2 weeks and watched closely their daily life, did some interviews, and proposed them to sketch their old houses. Most of society livelihoods are cultivating, farming, and breeding, so they live in house which closed to their livelihoods because their economic conditions are still pour. Dome forced them to change the way of cook from wood to kerosene store, so many families built other buildings beside dome for cooking with wood and keeping their agriculture yield. On the other hand, victims of disaster not just needed strong and beautiful house, but house that provide place for their ritual, appropriate with their economic condition, and support their livelihood.