Latar Belakang: Candida albicans merupakan jamur flora normal dalam rongga mulut yang bila mengalami pertumbuhan berlebih menyebabkan kandidiasis mulut. Salah satu faktor pemicunya adalah malnutrisi yang sering terjadi pada masyarakat golongan ekonomi rendah. Daya beli masyarakat yang rendah membuat kandidiasis mulut sering terabaikan, karena obat-obatan anti jamur yang tersedia di pasaran relatif mahal. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan yang terjangkau. Salah satunya adalah kitosan yang berasal dari limbah cangkang udang yang jumlahnya berlimpah di Indonesia. Dari hasil penelitian yang terdahulu, terbukti bahwa bermacam-macam kitosan dengan berbagai konsentrasi mempunyai sifat anti jamur yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui efek anti jamur dari kitosan produksi dalam negeri dengan berbagai konsentrasi terhadap Candida albicans ATCC 10231 dalam medium kultur.
Metode: Dibuat larutan suspensi Candida albicans ATCC 10231 dengan pengenceran dalam PBS sampai 106 CFU/mL. Larutan tersebut selanjutnya dipaparkan pada dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (berisi larutan SDB) dan kelompok perlakuan (berisi larutan kitosan dengan konsentrasi 0,1%, 0,25%, 0,5%, dan 1% dalam SDB). Dikocok selama 3 jam pada suhu 370C dan 6 jam pada suhu ruang, lalu ditanam pada SDA. Setelah diinkubasi selama 3 hari pada suhu 370C, dilakukan penghitungan jumlah koloni.
Hasil: Peningkatan konsentrasi kitosan diikuti dengan penurunan jumlah koloni C. albicans (p < 0,05).
Kesimpulan: Kitosan pada penelitian ini dengan konsentrasi 1% dan 0,5% mempunyai efek anti jamur yang baik karena tidak menunjukkan adanya pertumbuhan koloni C. albicans.
Result of Candida albicans overgrowth is oral candidiasis. Predisposing factor of Candida albicans overgrowth is malnutrition caused by poverty. Low economical power make people ignore oral candidiasis because the price of current antifungal medicines available are expensive. In this case, alternative antifungal material is needed. Chitosan is a new antifungal material made from crustacean shell waste which is excessive in Indonesia. Some researchers had been done and it was concluded that different concentration of chitosan has different antifungal effect. In this experiment, we tested the antifungal effect of local made chitosan on Candida albicans. Purpose: To find out the antifungal effect of local made chitosan with different concentrations on Candida albicans (ATCC 10231).
Method: Candida albicans ATCC 10231 suspension made with serial dilution method using PBS as a solvent until 106 concentration reached. Candida albicans suspension were added to chitosan solution with 1%, 0.5%, 0.25%, and 0.1% concentration and control group (SDB) and planted on SDA disk. Shook for 3 hours in 37oC and 6 hours in room temperature and incubated for 3 days in incubator and Candida albicans colonies formed.
Results: The increase in the concentration of chitosan was followed by the decrease of Candida albicans colonies formed (p < 0,05).
Conclusion: Candida albicans colonies were not grown on chitosan with 1% and 0.5% concentration.