Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu non-konvensional mulai mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan sebelumnya, salah satunya isu HIV/AIDS. Kasus infeksi terparah terdapat di benua Afrika. Benua Afrika memiliki 63% kasus human immunodefiency virus (HIV)/AIDS dari keseluruhan kasus HIV/AIDS secara global, dengan hanya memiliki 10% dari penduduk dunia secara keseluruhan. Masalah kesehatan diperburuk dengan memprihatinkannya kondisi ekonomi di Afrika, dimana sekitar 80% negara-negara Afrika digolongkan ke dalam negara berpenghasilan rendah (low income countries) dengan pendapatan per kapita kurang dari US$ 2,400 per tahun.
Hal tersebutlah yang mendorong hadirnya berbagai jenis bantuan ke Afrika. Amerika Serikat melalui USAID memberikan grant kepada Kenya. Kenya, sebuah negara di kawasan timur Afrika dimana setiap jamnya 16 nyawa terenggut karena HIV/AIDS, tidak luput dari perhatian Amerika Serikat. 14% dari penduduk Kenya usia produktif (15 - 49tahun) menderita HIV positif.
Peran serta Amerika Serikat melalui USAID dalam membantu Afrika, kemudian mengalami perubahan ketika Amerika Serikat melalui Presiden George W. Bush mengeluarkan kembali Mexico City Policy atau yang sering disebut sebagai Global Gag Rule pada tanggal 22 Januari 2001. Ketika peran USAID yang besar terganggu dengan putusnya bantuan dana dari USAID kepada NGOs yang bekerja di Afrika dengan pelaksanaan Global Gag Rule, maka dengan sendirinya kebijakan tersebut berpengaruh pada usaha NGOs untuk melawan HIV/AIDS.
In the post Cold War era, non-conventional issues became more highlighted then before, HIV/AIDS issue is one of them. Africa has 63% human immunodefiency virus (HIV)/AIDS cases globally, with only 10% of the world's citizens. The health problem is worsen with Africa's economic situation, 80% of African countries are low income countries with US$2,400 per person annually.
That is the main reason of aid to Africa. United States of America trough USAID gave grant to Kenya. Kenya, a country in east Africa where there are 16 lives taken because of HIV/AIDS, is one of USAID?s focus. 14% of Kenya?s citizens (15 - 49 years old) are HIV positive. The illegal abortion rate is high among Kenyan women from all ages, economic background, and cultural background. Besides that Kenya is the first African country who issued policies on population and family plannung, which started in 1967.
America's role trough USAID in helping Kenya changed when United States of America in Bush?s administration reinitiate Mexico City Policy or Global Gag Rule on 22nd January 2001. When the role of USAID is bugged with the cut of funding from USAID to NGOs, automatically it will influence NGOs actions in helping Africa?s health problems. On that note, the fight againts HIV/AIDS is taking it's toll.