Banyak perusahaan melakukan proses investigasi dan mencatat informasi tentang kecelakaan kerja untuk berbagai macam kepentingan, seperti pemenuhan persyaratan perundang-undangan, standar sertifikasi, kebijakan perusahaan dan untuk digabungkan sebagai data statistik yang dapat menunjukkan tren angka kecelakaan. Tetapi sangat sedikit sekali yang menggunakan proses investigasi untuk menentukan program pencegahan kecelakaan yang tepat agar kecelakaan yang sama tidak terjadi kembali pada masa yang akan datang.
PT. X sebagai salah satu perusahaan tambang dan konstruksi yang beroperasi di Indonesia mencatat angka kecelakaan kerja di perusahaan tersebut tetap tinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan kecelakaan kerja yang sama masih tetap terjadi walaupun sudah dilakukan proses investigasi kecelakaan & program-program HSE lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja berulang di PT. X dengan menggunakan desain causation model atau model disain penyebab yang tepat untuk mencegah kecelakaan-kecelakan tersebut terjadi kembali.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, metode pengumpulan data diperoleh melalui fokus group diskusi (FGD) dan observasi data dan lapangan. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan berulang adalah proses pelaksanaan investigasi kecelakaan tidak terencana dengan baik, jarang melibatkan tenaga ahli dan lebih di dominasi oleh departemen HSE serta kurangnya pemahaman metode investigasi kecelakaan.
Sementara penyebab dasar kecelakaan berulang adalah karena faktor manusia yaitu kesalahan atau perilaku berisiko yang dilakukan oleh operator & skill atau kemampuan karyawan yang masih di bawah rata-rata, sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesalahan manusia & kondisi yang tidak aman (unsafe condition) seperti faktor cuaca dan kondisi lapangan.
Selain itu faktor rekomendasi tindakan perbaikan berupa Administratif Control yang paling banyak direkomendasikan dinilai tidak efektif dalam mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan berulang tersebut sehingga kecelakaan masih tetap terjadi. Dan di akhir semua faktor tersebut adalah tidak diterapkannya beberapa rekomendasi tindakan perbaikan dan tiadanya proses verivikasi sehingga menyebabkan sumber bahaya tidak hilang dan mengakibatkan kecelakaan kerja yang sama masih tetap terjadi.