Kanker serviks merupakan penyakit kanker yang banyak di derita oleh kaum wanita dan 65% penderita sudah berada di stadium lanjut (Darnindro dkk, 2007). Salah satu metode untuk mendeteksi secara dini kanker serviks adalah dengan pemeriksaan pap smear. Di Klinik Keluarga, dari hasil pemeriksaan pap smear pada bulan Juni 2008 diketahui 19 pasien yang terinfeksi servisitis, trikomoniasis dan kandidasis, sebanyak 17 pasiennya tidak melakukan pemeriksaan ulang pap smear. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlambatan pasien dalam melakukan pemeriksaan ulang pap smear di klinik keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 orang informan, diketahui bahwa usia informan antara 25 tahun hingga 50 tahun, tingkat pendidikan sedang (SMA), pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga dengan penghasilan per bulan berkisar Rp1.500.000 ? Rp5.000.000, minimnya informasi yang diperoleh tentang pap smear, biaya yang harus dikeluarkan murah dan masih terjangkau, jarak tidak menjadi kendala/hambatan, pelayanan yang diberikan klinik baik, adanya dukungan tapi tidak mendapatkan anjuran pap smear dari suami dan mendapatkan dukungan/anjuran dari petugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang pap smear. Dari hasil penelitian disarankan semua pihak yang terkait dapat lebih meningkatkan upaya promotif, preventif dan kuratif mengenai pentingnya melakukan pendeteksian dini kanker serviks dengan pap smear.