UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Tari Topeng dan pertunjukannya dalam Upacara Adat Mapag Sri: Ikon masyarakat Desa Pangkalan

Yudhanti Parama Sany; Ninuk Irawati Kleden Probonegoro, supervisor (Universitas Indonesia, 2009)

 Abstrak

Skripsi ini menjelaskan hubungan antara simbol dan ritual dalam kebudayaan Masyarakat Desa Pangkalan, Kabupaten Cirebon. Hal tersebut dapat tergambarkan dalam sebuah pertunjukan tari topeng Cirebon di upacara adat Mapag Sri yang masih dianggap sakral hingga saat ini. Padahal, saat ini masyarakat Desa Pangkalan merupakan masyarakat yang terbuka, dengan akses transportasi yang memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan kehidupan kota dan lebih mengedepankan sifat-sifat rasional. Interaksi dengan kehidupan kota terjadi sebagai salah satu cara masyarakat Desa Pangkalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang semakin kompleks. Namun, di balik pemenuhan kebutuhan yang semakin kompleks, masyarakat Desa Pangkalan masih mempertahankan upacara adat Mapag Sri dengan pertunjukan tari topeng yang dianggap sakral dan penting sebagai bagian dari upacara adat Mapag Sri hingga saat ini. Oleh karena itu, pertunjukan tari topeng Cirebon dalam upacara adat Mapag Sri merupakan objek penelitian skripsi ini.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep simbol dari Clifford Geertz, yaitu ikon. Ikon merupakan simbol suci yang mampu menyatakan, menyembunyikan, dan menghadirkan yang suci dalam kenyataan. Apalagi, jika ikon ini dihubungkan dengan mitologi, kosmologi, dan kepercayaan sehingga ikon memiliki sifat sakral. Dalam penelitian ini, ikon diletakkan dalam upacara dengan pertunjukan topeng, topeng, hingga dalang yang menarikan tari topeng Cirebon. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang mampu merepresentasikan hubungan antara simbol, kebudayaan, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat Desa Pangkalan akan kehadiran yang suci ke dalam kenyataan melalui pertunjukan tari topeng Cirebon dalam upacara adat Mapag Sri hingga saat ini.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif-Interpretatif. Dengan menggunakan metode ini, peneliti bukan hanya memcari informasi, tetapi lebih kepada untuk memahami suatu objek penelitian berdasarkan makna dan nilai masyarakat yang besangkutan. Dalam hal ini, objek studi dalam metode ini adalah sistem nilai masyarakat yang bersangkutan atau, disebut Clifford Geertz, sebagai logico-meaningful. Dengan menempatkan pertunjukan, topeng, dalang, maupun upacara yang diletakkan ikon, penelitian ini dapat menjelaskan sistem nilai yang tetap diacu sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat Desa Pangkalan hingga saat ini.

This undergraduated thesis describes the relation between symbols, ritual and culture of Pangkalan village society in Cirebon regency. That relation can be seen in a Topeng dance (Mask dance in English ) performance on Mapag Sri tradition ceremony, which still as the sacred one until now. Although nowadays the society in Pangkalan village is open minded society, which seen in a transportation access to the city.. This access make them more to interact with the city life and trust to rational characteristics. The interaction to the city life is one of their ways of completing the needs from an emerging complex society. However, behind the needs of an increasingly complex, society of Pangkalan village still retain traditional ceremony Mapag Sri dance with masks. They belief that this ceremony considered sacred and important part of traditional ceremonies until this day. Therefore, the Cirebon mask dance performance in traditional ceremonies Mapag Sri is the object of research this essay.
The Research was conducted with the use of symbols from Clifford Geertz, Ikon. It is a holy symbol that is capable to clarify, hide, and represent the sacred in to the reality. The Ikon is associated with the mythology, cosmology and the belief of Pangkalan village society, because of that, make ikon has a sacred nature. In this research, Ikon was placed in the mask ceremony, the face mask itself, and the Dalang (mastermind of ceremony) of the Cirebon mask dance. They are a unit that is capable of representing the relations between symbols, culture and community needs of the Pangkalan village to the presence of the holy into reality through the Cirebon mask dance performance in the traditional ceremony of Mapag Sri until now.
The research method used in this research is the Qualitative Method-Interpretative, by using this method, researcher not only looking for information but more to understand the object of a research based on the meaning and value of pertinent community. In this case, the object of study in this method is the value system of society involved or what Clifford Geertz referred as the logico-meaningful. With the mask ceremony, the mask itself, the ?Dalang?, and the ritual where the icon is placed, then this research may explain the value system that still referred as part of the Pangkalan village society culture until to this day.

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Open
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2009
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiv + 118 hlm; il; 29 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : FISIP UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-21-441594665 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 126374
Cover