Skripsi ini membahas mengenai gambaran utilisasi pelayanan rawat inap pasien KLB DBD di RSUD Budhi Asih yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang menangani pasien KLB DBD sesuai dengan surat keputusan dari Pemerintah adapun penelitian ini dilaksanakan pada periode bulan Januari sampai dengan bulan april 2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara menggunakan data primer yang diambil melalui wawancara mendalam dan data sekunder yang diambil dari laporan pemanfaatan pelayanan.
Berdasarkan hasil penelitian Kuantitatif didapatkan informasi tingkat kunjungan pasien berdasarkan umur yang paling besar tingkat kunjungannya adalah kelompok umur 0-9 tahun yaitu sebesar 35,9% dan yang paling rendah adalah kelompok umur >40 tahun yaitu sebesar 6,1%. Tingkat kunjungan berdasarkan jenis kelamin pasien paling tinggi adalah pasien laki-laki yaitu sebesar 411 (54%), dan pasien perempuan 375 pasien (46%). Tingkat kunjungan berdasarkan wilayah tempat tinggal, yaitu paling tinggi berasal dari wilayah jakarta timur yaitu sebanyak 500 pasien (61,3%) dan yang paling rendah adalah berasal dari Jakarta barat yaitu sebanyak 4 orang pasien (5%). Tingkat kunjungan berdasarkan status pekerjaan paling banyak adalah dari kelompok pelajar, yaitu sebanyak 348(42,6%) dan kelompok yang paling rendah adalah pasien dengan status pekerjaan sebagai PNS, yaitu sebesar 22 pasien (2,3%).
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif didapatkan informasi mengenai bentuk komitmen rumah sakit dalam menanggapi surat keputusan dari Pemerintah, yaitu RSUD Budhi Asih melayani para pasien KLB DBD sesuai dengan surat Keputusan, RSUD Budhi Asih juga memiliki Unit khusus yaitu Instalasi Pihak Ketiga yang bertugas mengurus persyaratan pasien. Mekanisme pelayanan pasien sesuai dengan prosedur dari rumah sakit, namun persyaratan yang di penuhi sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Dinas Kesehatan. Dalam penerapan kebijakan Pemerintah mengenai penanganan pasien KLB DBD sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan tekhnis yang dikeluarkan oleh Dinas kesehatan, mengenai pendanaan pihak RSUD Budhi Asih tidak menyiapkan dana khusus karena semua pembiayaan dibiayai oleh Pemerintah DKI melalui dana Program JPK Gakin dan korban Bencana.