Tesis ini membahas manajemen sekuriti fisik PT Meka Nusa Cipta pada Kawasan Perumahan Kota Wisata-Kab Bogor. Berlatar belakang kebutuhan akan rasa aman oleh PT Meka Nusa Cipta selaku pengembang kawasan perum Kota Wisata. Namun masih terjadi tindak kejahatan maupun kecelakaan lalu-lintas dalam kawasan perumahan, bahkan menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Agar dapat terwujud keamanannya maka dibutuhkan penyelenggaraan manajemen sekuriti yang baik dalam kawasan perumahan. Penelitian berfokus pada upaya pengembang mencegah kejahatan melalui pelaksanaan sekuriti fisik pada kawasan perum Kota Wisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat etnografi dengan pendekatan yuridis manajerial dan metode penulisan deskriptif analitis. Model operasional penelitian menggunakan teori strategi pencegahan kejahatan dari Mc Crie, fixing broken windows dari kelling dan coles, dan teori-teori pendukung dan konsep-konsep. Informan dalam penelitian terdiri dari beberapa warga, petugas satpam, anggota Polsek Cileungsi dan Gunung Putri, pihak pengembang PT Meka Nusa Cipta, dan perangkat desa sekitar. Metode Penelitian dengan penelitian dokumen, pengamatan, dan wawancara.
Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik pada kawasan perumahan kota wisata belum sepenuhnya menggunakan kajian normatif Situasional Crime Prevention (SCP), dan Crime Prevention through Environmental Design (CPTED). Faktor dominan yang mempengaruhinya adalah kondisi keuangan pengembang yang minim untuk masalah keamanan, kepedulian warga dan petugas sekuriti yang kurang baik terhadap masalah keamanan, serta political will dari pimpinan perusahaan yang kurang baik dalam penciptaan keamanan dalam kawasan perumahan.
Sebagai kesimpulan, bahwa masih terdapat beberapa tindak kejahatan dan kecelakaan lalu lintas yang tinggi dalam kawasan Kota Wisata. Hal ini disebabkan pengorganisasian manajemen sekuriti yang kurang maksimal yang dilakukan pengembang dalam kawasan perumahan tersebut. Saran yang diajukan adalah perusahaan harus membenahi aspek organisasi, sekuriti fisik dan lingkungan fisiknya. Selain itu juga perlu mengikutsertakan warga yang berada dalam kawasan maupun yang berada diluar kawasan dalam penciptaan keamanan dalam kawasan melalui wadah RT/RW yang telah ada serta penerapan paradigma pemolisian komuniti yang diterapkan oleh POLRI.
Situated in a bad environmental security such as crimes and traffic accident due to the lack of security system, To realize its security then it will need to implement security management, to prevent of the things that can harm the importance. Seeking to provide developer in the improvement of environmental security system, this study has examined developer efforts to prevent crimes and traffic accident in an area through mutual activities. By drawing upon Mc Crie,, kelling and coles, and terry theoretical perspectives, this study addreses a specific research problem. Research methods used in the study are primarily those of qualitative approach: observation, in-depth interviews, and document analysis, with special data collection method, namely, manajerial judicial formality method, with variety of informants such as the residents kota wisata, security officers, real estates, developer, and residential manager.
Through qualitative data analysis, this study has found that the implementation of the environmental security system has not fully used the normative study of Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) and Situasional Crime Prevention (SCP) The element of influence is the minim condition of finance company for security problems, less pay attention the security personel and people in area for security problem, and a less political will of director to maintain a security in kota wisata area.
In conclusion, there is still an increasing number of crimes and traffic accident in kota wisata area. It caused by the organisatory of security management developer was not good. The recommendation is the company must be fix the organization aspect, physical security, and environmental security. And then sugest the people from internal area and external area were participate for safety condition through RT/RW organization. And so the implementation of community policing in the area as a new paradigm Indonesian police now.