UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Analisis perbandingan model prediksi financial distress Altman, Ohlson, Zmijewski, dan Springate dalam penerapannya di Indonesia

Muhammad Rifqi; Yan Rahardian, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009)

 Abstrak

Terkait fenomena krisis keuangan global yang terjadi saat ini, banyak sekali perusahaan yang hancur dan mengalami kebangkrutan. Saat sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan, para investor dan krediturnya tentu akan sangat dirugikan. Oleh karena itu, investor dan kreditur memerlukan alat untuk memprediksi kondisi financial distress sebagai indikasi awal terjadinya kebangkrutan dengan tepat. Terdapat beberapa model yang dapat menjadi alat untuk itu, diantaranya yang dikemukakan oleh Altman (1968), Ohlson (1980), Zmijewski (1984), dan Springate (1978).
Skripsi ini melakukan perbandingan keempat model prediksi financial distress di atas dalam konteks perusahaan di Indonesia. Perbandingan dilakukan dengan menganalisis tingkat akurasi model dan tingkat kesalahannya. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2005-2008. Teknik pengambilan sampel adalah matched-pair sampling dengan total sampel sebanyak 79 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model asli yang paling baik adalah model Springate. Setelah dilakukan pengujian tambahan dengan mengubah nilai cutoffnya, model yang paling baik tetap Springate. Namun jika dilakukan modifikasi model, model yang paling baik adalah Ohlson. Pada bagian akhir penelitian ini mencoba melakukan prediksi atas 30 perusahaan yang terdaftar di BEI menggunakan model Springate asli, model Springate dengan perubahan cutoff, dan model modifikasi Ohlson. Hasil prediksi menunjukkan lima perusahaan diprediksi akan mengalami financial distress di masa depan.

During global financial crisis, many corporations suffer from failure and bankruptcy. When a company suffers bankruptcy, its creditors and investors will have to suffer excessive loss. Therefore, they will need tools to accurately predict financial distress condition as an indication for bankruptcy. There are some models available, such as Altman (1968), Ohlson (1980), Zmijewski (1984), and Springate (1978).
This research wants to know which financial distress prediction models is the most suitable to be used in Indonesia. To decide the best model, an analysis will be conducted based on accuracy and error rates of each models. Also, the purpose of this research is to conduct sensitivity analysis on the models, by modifying the cutoff score and modifying the whole model. Lastly, this research will make predictions for 30 companies listed in BEI by using the best known model. The samples used in this research is manufacturing companies listed in BEI during 2005-2008. The sampling technique used in this research is matched-pair sampling totaling 79 companies.
The results of this research shows that Springate model is the best original model (without any modification). Even after modifying the cutoff scores, Springate model is still the best. After modifying the whole models, Ohlson model is proven to be the best, having superior accuracy and error rates of all models. This research also shows that between 30 predicted companies using the best three models of all treatment, there are 5 that will suffer financial distress in the future.

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Open
No. Panggil : 6529
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xii, 74 lembar : il. ; 30 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
6529 14-20-250862526 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 126451
Cover