Latar Belakang : Kista dentigerous merupakan kista yang berasal dari separasi bentuk folikel sekitar gigi yang belum erupsi atau impaksi. Biasanya kista ini terjadi sebelum usia 20 tahun dan memiliki predileksi pada pria. Banyak studi yang mengatakan pula bahwa kista dentigerous lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Beberapa laporan-laporan diatas telah memberikan evaluasi yang membandingkan frekuensi dan distribusi kista dentigerous dari beberapa populasi grup yang berbeda. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui data terbaru tentang distribusi Kista Dentigerous berdasarkan jenis kelamin di Jakarta khususnya di Poli Gigi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo untuk kasus-kasus yang terdapat pada periode 1 November 2002 - 31 Oktober 2008.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat predileksi jenis kelamin pada kasus kista dentigerous di Poli Gigi RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk kasus-kasus yang terdapat pada periode 1 November 2002 - 31 Oktober 2008.
Metode : Penelitian ini berjenis observasi deskriptif dan merupakan studi retrospektif dengan menggunakan data sekunder yang didapat dari kartu status pasien Bedah Mulut Poli Gigi Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo periode 1 November 2002 - 31 Oktober 2008 yang di dalamnya tercantum biodata, hasil foto panoramik serta hasil diagnosis patologi
anatomi.
Hasil : frekuensi distribusi menggunakan tabel dan pie serta bar chart yang menggambarkan berapa banyak kista dentigerous menurut jenis kelamin yang terjadi.
Kesimpulan : Frekuensi distribusi kista dentigerous pada lakilaki lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Background: Dentigerous cyst is a cyst that arise from separation of follicle formation surrounding the unerupted or impaction tooth. Usually this cyst form before age of 20 and have a predilection on men. Many researchs state that dentigerous cysts occur more frequently on men than women. Few of reports above have given an evaluations comparing frequencies and distributions of dentigerous cysts in a couple of different groups. Therefore, the author want to find the latest data about the distribution and frequency of dentigerous cyst based on sex in Poli Gigi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo in cases period of 1 November 2002 - 31 October 2008.
Purpose : To find whether there is a sex predilection on dentigerous cyst cases in Poli Gigi RSUPN Cipto Mangunkusumo in cases period of 1 November 2002 ? 31 October 2008.
Method : The type of this study is descriptive observation - retrospective by using secondary data from medical record of the oral and maxillofacial surgery patients in Poli Gigi Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo within period of time of 1 November 2002 - 31 Oktober 2008, which is the content of the medical records is patient`s data, panoramic radiograph results, and also pathology anatomy results.
Results : Distribution and frequency use table and pie chart and also bar chart to describe how many dentigerous cyst that occur based on sex.
Conclusions : Dentigerous cyst cases have a higher distribution and frequency on men than a women.