Jika tidak ada satu dan lain hal yang menghambat, maka sebagaimana dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT.Asuransi Kredit Indonesia Tahun 2004 sd 2008, Askrindo sebagai perusahaan asuransi/penjaminan yang memiliki komitmen dalam pelayanan baik kepada pelanggan (perbankan, principal) maupun stakeholder, diharapkan pada akhir tahun 2008 akan menjadi perusahaan yang sarat dengan dukungan teknologi. Pada perusahaan modern yang sarat dengan teknologi, seringkali aset non financial yang bersifat intangible nilainya jauh lebih besar dari pada aset financial-nya. Namun dalam penghitungan nilai aset perusahaan pada umumnya masih menggunakan metode konvensional yang biasanya hanya terfokus pada nilai aset financial yang bersifat tangible.
Tugas Akhir ini mengulas tentang cara penghitungan nilai aset non financial atau yang disebut Intellectual Capital (IC) yang selanjutnya dalam Tugas Akhir ini digunakan istilah Modal Intelektual (MI), kemudian dihitung nilai kontribusi teknologi informasi (TI) terhadap total nilai MI sebuah perusahaan. Dalam penghitungan ini, menggunakan pendekatan metode kolaborasi teori antara beberapa teori penghitungan MI, yang diantaranya yaitu metode Skandia, metode Roos, metode Sullivan, dan metode penyempurnaan dari ketiga metode tersebut. Nilai MI perusahaan dihitung berdasarkan indikator-indikator yang relevan mempengaruhi serta nilai indeks koefisien yang menyatakan tingkat efisiensi perusahaan. Penelitian yang dilakukan adalah dengan mengambil studi kasus pada PT Asuransi Kredit Indonesia, dengan mengadakan beberapa penyesuaian pada indikatorindikator yang dibutuhkan. Penyempurnaan terhadap metode kolaborasi tersebut juga dilakukan, dengan memasukkan indikator yang relevan, misalnya indikator Claims Recovery Ratio dan Net Equity Ratio, karena kedua indikator tersebut turut mempengaruhi pendapatan imbal jasa penjaminan (premi) yang bersumber dari bisnis baru.
Kemudian yang terakhir yaitu dilakukan penghitungan nilai kontribusi peranan TI terhadap total nilai absolut MI yang diperoleh, namun terlebih dahulu dilakukan pembobotan nilai absolut MI pada setiap indikatornya dengan memperhatikan kadar pengaruhnya baik yang langsung ataupun yang tidak langsung dan kadar signifikan ataupun tidak signifikannya terhadap peranan TI. Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai kontribusi peranan TI terhadap nilai MI sebesar Rp. 27.646,62 juta dan tingkat efisiensi yang mencapai 63,61%, atau nilai kontribusi peranan TI tersebut setara dengan 31,61% dari total nilai absolut MI Askrindo sebesar Rp. 55.638,08 juta. Ini berarti kontribusi peranan TI terhadap nilai MI Askrindo relatif cukup besar. Kemudian, dengan adanya pendekatan baru dalam penghitungan aset non financial perusahaan tersebut, maka investasi TI yang selama ini telah dilakukan Askrindo menjadi tidak sia-sia, karena justru dapat meningkatkan nilai Askrindo yang cukup signifikan.
In case of there is no such circumstances would obstruct, as mention in Company Long Term Planning (RJPP) of PT Asuransi Kredit Indonesia in year of 2004-2008, PT Askrindo, as insurance/guarantee company which has commitment in giving good service either to their customer (banks and principal) or to its stakeholders, is to be hoped being a company which has full of technology support in the end of year 2008. In modern company with full of technology, sometimes the amount of non financial assets - intangible assets is much more bigger than the financial assets. In spite of company`s assets calculation still using conventional method in common, which focus on the amount of tangible financial assets.This thesis, analyzes calculation methods for the amount of non financial asset or usually called Intellectual Capital (IC) which is next in this thesis used in Modal Intelektual (MI) as its terminology, then the contribution`s amount of information technology (TI) will be calculated to the total amount of MI in a company. In this calculation, using the method of collaboration theory approximation between some MI calculation theory; like Skandia method, Roos method, Sullivan method and the completion of this three methods. Calculation of company`s MI is based on relevant indicators which influence the amount of coefficient index to states company`s efficiency level. Case study-survei in PT Asuransi Kredit Indonesia, with some adaptation to needed indicators. Completion to the collaboration method also done by entering relevant indicator, like Claims Recovery Ratio and Net Equity Ratio indicator because both indicators also influence premium income and service charge that comes from new business.Finally, doing calculation of TI`s role contribution amount to the total amount of absolute MI that has already get, but to be done first is classify MI`s absolute amount in each indicator by paying attention to the degree whether it is directly influence or not and whether it is significant or not to the TI`s role. Based on calculation result that has been done, the amount of TI`s role contribution is Rp 27.646,62 million and efficiency`s level raise into 63,61% or the amount of TI`s role contribution as same as 31,61% from MI Askrindo`s absolut total amount of Rp 55.638,08 million. It means that contribution of TI`s role to the amount of Askrindo`s MI is big enough. Then, with new approximation of non financial assets calculation in those company, there is no insignificant actions in TI`s investment because it can raise Askrindo`s value significantly.