Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah return saham sektor perbankan, dipengaruhi oleh variabel-variabel makroekonomi di Indo nesia. Sampel perbankan yang digunakan dalam penelitian ini ada delapan bank, yang semuanya terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) untuk periode penelitian dari januari 2000 - desember 2008. Sedang kan variabel makroekonomi yang digunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar, tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, jumlah uang beredar, dan pertumbuhan produk domestik bruto. Penelitian ini mem punyai tujuan : melihat apakah variabel makroekonomi dapat mempe ngaruhi tingkat pengembalian saham sektor perbankan di Indonesia, kemudian variabel makroekonomi apa yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap return saham perbankan tersebut. Dan yang terakhir, mencari bentuk efisiensi pasar saham sektor perbankan di Indonesia. Penelitian menggunakan analisa Variance Decomposition dan Impulse Response Function dalam kerangka model Vector Auto regression (VAR).
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel makro yang diuji memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return saham sektor perbankan di Indonesia. Variabel makro yang paling berpe ngaruh adalah tingkat suku bunga SBI, inflasi, kemudian diikuti oleh jumlah uang beredar (M1). Dan karena informasi publik mempunyai pengaruh yang lebih kecil dari harga saham perbankan itu sendiri pada masa lalu, serta masih adanya praktik insider trading, maka pasar modal sektor perbankan di Indonesia berbentuk weak form efficient menuju semi strong form efficient.