Skripsi ini tentang kesesuaian penggunaan feng shui pada bangunan Kelenteng Tanjung Kait dan Cileungsi dengan lingkungan sekitar kelenteng. Lingkungan di sekitar Kelenteng Tanjung Kait adalah lingkungan pantai, sedangkan Kelenteng Cileungsi adalah lingkungan dataran tinggi (pedalaman). Feng Shui digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan aturan feng shui diterapkan secara ketat di lokasi kedua kelenteng yang berbeda satu sama lain. Hasil penelitian ini menunjukkan aturan feng shui masih banyak diterapkan, namun apabila terdapat keterbatasan sehingga tidak dapat diterapkan, hal ini dapat ditangkal dengan penggunaan simbol-simbol sehingga pengaruh buruk dapat dihindari.
This undergraduate thesis is about the adjustments of feng shui at Tanjung Kait and Cileungsi Temple with their surroundings. The surroundings of Tanjung Kait temple is a coast range, whereas in Cileungsi temple is hills range. Feng shui is used as a reference in this research. The main goal of this research is to find out if feng shui is applied strictly on both temples locations. The result of this research shows feng shui is applied, but if limitations are found it can be rejected by using certain symbols so bad influences can be avoided.