In the last few years, people?s attention on the performance of public sector arise. Nowadays, people are more open and brave to critize on public sector performance. At the same time the government also start to realize the importance of doing some innovations on public organization management, especially in the terms of achieving their better performance as the people`s wanted to.
The main objective is to study how are motivation and organizational culture could effect employee?s performance, separately or simultaniously. The study use the definition of motivation as stated by David Mclelland, while the definition of organizational culture as stated by Stephen P. Robbins definition, and the definition of performance as stated by Furtwengler. The research is explanative with quantitative approach, using processing technique of questionnaire with total sampling method. Descriptive analysis is carried out to characterized the respondent.
Finally, the effect of motivation and organizational culture to employee`s performance is measured employing multiple correlation. During May to June 2008, as many as 77 employee?s of The Directorate of Madrasah Education are selected as respondent, to know employee?s opinion. The result shows that in employee?s performance is effected by motivation and organizational culture. According to this result, in order to achieve their employee?s best performance, The Directorate of Madrasah Education needs to continuously improve the existing motivation and organizational culture factor.
Dalam era keterbukaan informasi seperti sekarang perhatian masyarakat terhadap kinerja oganisasi sektor publik di Indonesia dirasakan semakin tinggi. Masyarakat semakin berani mengkritisi kinerja sektor publik. Pemerintah pun kini semakin menyadari pentingnya melakukan inovasi di tubuh birokrasi dalam pengelolaan organisasi publik khususnya untuk mencapai kinerja sektor publik yang lebih baik dan sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja, baik secara terpisah maupun bersama-sama. Dalam penelitian ini definisi motivasi yang digunakan adalah berdasarkan teori motivasi (kebutuhan) David Mclelland dengan tiga indikator, yaitu motivasi berprestasi, motivasi beraifiliasi, dan motivasi berkuasa. Kemudian definisi budaya organisasi yang digunakan adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Stephen P. Robbins. Sedangkan definisi kinerja yang dipakai adalah definisi kinerja menurut Furwengler. Penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan kuesioner dengan metode total sampling. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan karakteristik responden. Kemudian pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai diukur dengan menggunakan multiple correlation. Selama bulan Mei sampai dengan Juni 2009, sebanyak 77 pegawai Direktorat Pendidikan Madrasah diambil sebagai sampel untuk mengetahui pendapat mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan budaya organisasi baik secara terpisah maupun secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Merujuk pada hasil penerlitian ini, Direktorat Pendidikan Madrasah perlu terus melakukan upaya peningkatan motivasi para pegawainya dan penanama budaya organisasi yang semakin kuat sehingga dapat mendorong tercapainya kinerja pegawai yang lebih baik dan optimal.