Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi. Penelitian ini menggunakan desain guasi eksperimental, dengan pendekatan static group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan pada responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Beji dan Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat Jumlah sampel 88 orang, 44 orang kelompok intervensi dan 44 orang kelompok kontrol. Analisis perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi menggunakan Independent sample t-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri bayi yang diukur dengan skala FLACC (p=0,0001) dan skala RIPS (p=0,001) saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI. Lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih singkat dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI (p = 0,0001). Karakteristik bayi tidak mempengaruhi tingkat nyeri bayi yang diberi ASI saat penyuntikan imunisasi. Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di daerah setempat.
Immunization is one of procedure which making pain because most of them is given by injecting. One of pain management to decrease an immunization pain is breast feeding. The purpose of this study is to identify how effect of breast feeding toward level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization. This study used a quasi experimental design by the method of static group comparison which aimed to find the difference between level of pain and long time of baby’s crying among respondents who were given ASI or not by using control group. The populations of this study are all of babies who are given immunization in work areas of Primary Health Care at Beji and Pancoran Mas Depok in the province of West Java. The numbers of samples are 88 peoples where 44 samples are intervention group and 44 of them are control group. The analysis of different between level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization using Independent sample t-Test. This study purpose indicated that pain level of baby which was measured by scale of FLACC (p=0,0001) and scale of RIPS (p=0,001) when injecting immunization for baby who was given ASI lower than baby who was not given ASI. Long time of baby’s crying when injecting immunization for baby who was given ASI shorter than baby who was not given ASI (p=0,0001). The characteristic of baby does not effect on level of pain for baby who is given ASI when injecting immunization. Breast feeding as way of fulfilling on the needs and baby’s rights, it also has a benefit as analgesic which can decrease level of pain for baby who is given ASI before and during procedure is done. During breast feeding, togethemess between mother and baby gave feelings of peaceful and pleasant so this matter can become pain management of non phannacology and applying a traumatic care to improve Services and patient’s pleasant. Nurse of children as one of practitioner who can implement the right pain management for baby needs a cooperation with another team of health Services and govemment which is at the local area.