UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Ungkapan fatis dalam acara temu wicara televisi

Waridin; Setiawati Darmojuwono, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Penelitian ini secara umum bertujuan memperoleh gambaran pemakaian ungkapan fatis dalam acara temu wicara televisi. Telaah tentang ungkapan fatis dalam acara temu wicara televise termasuk ke dalam bidang kajian analisis wacana dan pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif hanya digunakan sebagai pendukung dalam mengenalisis data, misalnya untuk menentukan persentase sampel penelitian dan menghitung frekuensi penggunaan ungkapan fatis.
Acara temu wicara yang dijadikan sumber data adalah News Dot Com yang ditayangkan oleh Metro TV tanggal 18 Maret dan 25 Maret 2007, Empat Mata yang ditayangkan oleh Trans7 tanggal 15 Maret dan 20 Maret 2007, Ceriwis yang ditayangkan Trans TV tanggal 27 Februari dan 10 Maret 2007, dan Kick Andy yang ditayangkan oleh Metro TV tanggal 22 Maret dan 29 Maret 2007. Total waktu acara adalah 361,6 menit atau 6,03 jam. Dari delapan episode acara temu wicara televisi yang dijadikan sumber data ditemukan 1012 ungkapan fatis. Data yang diambil sebagai sampel berjumlah 282 ungkapan fatis atau 27,8% dari 1012 populasi.
Terdapat ungkapan fatis yang sudah tercatat oleh peneliti terdahulu dan ungkapan fatis yang belum tercatat oleh peneliti terdahulu. Jenis kata dan partikel fatis yang sudah tercatat peneliti terdahulu dan ditemukan dalam korpus data penelitian adalah ya, sih, dong, kok, nah, kan, deh, lho, -lah, ah, halo, toh, dan yah. Jenis kata fatis yang belum tercatat peneliti terdahulu dan ditemukan dalam korpus data penelitian adalah oke, aja, em, baik, gitu, bentar, eh, amin, nih, hai, mah, lha, tahu, wong, alah, dan bo. Kata fatis yang cenderung digunakan dalam acara temu wicara televisi adalah kata fatis ya dengan frekuensi pemakaian 72 kali.
Frase fatis yang sudah tercatat oleh peneliti terdahulu dan ditemukan dalam korpus data penelitian adalah terima kasih, selamat datang, dan selamat malam. Frase fatis yang belum tercatat oleh peneliti terdahulu dan ditemukan dalam korpus data penelitian adalah apa kabar, betul sekali, bukan begitu, dan ya sudah. Frase fatis yang cenderung dipakai dalam acara temu wicara televisi adalah terima kasih/thanks dengan frekuensi pemakaian tiga belas kali. Kalimat fatis yang ditemukan dalam korpus data adalah kalimat fatis yang berfungsi menjaga keharmonisan/mempertahankan komunikasi dengan frekuensi dua kali, tanda meminta persetujuan kepada kawan bicara frekuensi penggunaannya dua kali, dan untuk mengakhiri pembicaraan frekuensi penggunaannya dua kali. Terdapat kalimat fatis yang digunakan secara terbatas pada acara tertentu.
Tiga jenis fungsi fatis yang digunakan secara terbatas dalam acara Empat Mata mencakupi fungsi (1) mengalihkan perhatian pembicaraan, (2) membuka atau memulai kontak dengan kawan bicara, dan (3) mempertahankan kontak pembicaraan dengan kawan bicara. Tiga jenis fungsi fatis yang digunakan secara terbatas dalam acara News Dot Com mencakupi fungsi (1) memutus sementara kontak sekaligus mempertahankan kontak pembicaraan, (2) mengakhiri pembicaraan, dan (3) membuka kontak atau memulai pembicaraan. Dua jenis fungsi fatis yang digunakan secara terbatas dalam acara Ceriwis adalah (1) memutus sementara kontak sekaligus mempertahankan kontak pembicaraan, (2) membuka kontak atau memulai pembicaraan. Jenis fungsi fatis yang digunakan secara terbatas dalam acara Kick Andy adalah fungsi mengakhiri sementara kontak sekaligus mempertahankan kontak pembicaraan.

This research is generally aimed at collecting description of phatic expressions employed during television talk shows. This study is concerned with the realm of pragmatic and discourse analysis. Qualitative and quantitative methods constitute mainly in this study, with the latter providing ground on which data analysis is used to measure percentage of research sample and calculate frequency of phatic expression uses.
The talk shows from which the data were gathered are News Dot Com by Metro TV on March 18th and 25th 2007, Empat Mata by Trans7 on March 15th and 20th 2007, Ceriwis by Trans TV on February 27th and March 10th 2007, and Kick Andy by Metro TV on March 22th and 29th 2007. The total time consumed by the combined talk shows on TV is on average 361,6 minutes or 6,03 hours. Of the eight episodes of the talk shows contrributing to the data source, 1012 phatic expressions were found, of which 282 of them were used as samples, or approximately 27,8% were used as samples.
Among the phatic expression samples that have been gathered, some of them have been previously recorded by the writer, forming the corpus data for his own research, while some have not. The phatic expression samples are in the form of word, phrase, and sentence. The recorded phatic words found while conducting this research are ya, sih, dong, kok, nah, kan, deh, lho, -lah, ah, halo, toh, and yah. The unrecorded phatic word samples that turned up during this study include oke, aja, em, baik, gitu, bentar, eh, amin, nih, hai, mah, lha, tahu, wong, alah, and bo. The most frequent phatic word that appeared on the TV talk shows, reaching up to the frequency of 72 times appearance is ya. Than, the phatic phrase samples.
The recorded phatic phrases that tuned up during the research are terima kasih, selamat datang, and selamat malam, while the unrecorded ones include apa kabar, betul sekali, bukan begitu, and ya sudah. The most frequent phatic phrase with thirteen times occurrence is terima kasih/thanks. Last of all, the phatic sentences. They served different purposes, which were found during the research. One that served to maintain communication flow appeared twice, another that requested consent from interlocuters appeared twice, and the other that functioned to end a conversation appeared twice. Further functions of phatic sentences have been found in relation to TV talk shows they are angaged in.
In Empat Mata the functions of phatic sentences include (1) diverting a mainstream talk, (2) starting a discussion, and (3) maintaining interest in a chat with interlocuters. In News Dot Com phatic sentences function to (1) temporarily cut off a conversation flow while at the same time maintaining it from the loss, (2) end a talk, and (3) to start or open a new talk. In Ceriwis phatic sentences serve to (1) temporarily cut off a conversation flow while at the same time saving it from the loss, and (2) to start a new discussion. In Kick Andy phatic sentences have a sole function which is to cut off a conversation flow temporarily while at the same time keeping it from the loss.

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T22761
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 143 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T22761 15-19-146523528 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 129361
Cover