Penelitian ini menguraikan tentang proses pembinaan anak perempuan dan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Anak Wanita Tangerang. Penempatan seorang anak di dalam Lembaga Pemasyarakatan Anak akan menghadapkan anak pada sejumlah masalah, ketika ia berada di Lembaga Pemasyarakatan dan berinteraksi dengan narapidana wanita dewasa. Permasalahan itu berupa kehilangan kemerdekaan dirinya, munculnya tindak kejahatan, eksploitasi, kekerasan dan dominasi terhadap anak oleh narapidana wanita dewasa.
Anak yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Anak seharusnya mendapatkan perawatan dan pemenuhan hak baik jasmani maupun rohani serta mendapatkan pembinaan dan pembimbingan yang mengedepankan pendidikan formal didukung dongan kondisi Lembaga Pemasyarakatan Anak yang “Ramah Anak”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Kelas I1B Anak Wanita Tangerang belum dapat mewujudkan Lapas yang ramah anak yaitu dengan kondisi yang layak, aman dan nyaman bagi anak, dimana pembinaan yang diberikan lebih menitik beratkan pada pendidikan formal, memperlakukan anak sebagai manusia seutuhnya serta menyediakan akses untuk pengembangan diri didukung dengan fasilitas untuk pemenuhan segala kebutuhan baik jasmani maupun rohani.
This study describes the process of coaching girls and women in the Penitentiary for Women Children Class IIB Tangerang. Placement of a child in the Children Penitentiary will expose children to a number of issues, when he was in the Penitentiary and interact with adult female prisoners. The problem was a loss of freedom itself, the emergence of crime, exploitation, violence and domination of children by adult female inmates.Children who are in the Penitentiary for Children should receive care and fiilfilling the right of both physical and spiritual as well as get guidance and coaching to promote formal education supported by State Penitentiary Children "Child Friendly"The results showed that the Penitentiary for Women Children Class IIB Tangerang prison have not been able to realize that child-friendly with a decent condition, safe and comfortable for children, which provided more guidance focused on formal education, treat children as people and provides access to development of self-supported with facilities to fulfill all the needs of both physical and spiritual.