Pengadaan barang/jasa pemerintah saat ini masih dianggap rentan dengan tindak korupsi, hal ini tentunya mengurangi akuntabilitas pemerintah. Salah satu cara untuk mengembalikan akuntabilitas pemerintah adalah dengan melakukan pengendalian internal (internal contrac) dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa. Oleh karena itu peneliti ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengendalian internal dalam pengadaan yang dilaksanakan oleh Pusat Kurikulum, mengetahui kelemahannya dan memberikan solusi. Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan penelitian lapangan. Proses pengadaan barang/jasa di Pusat Kurikulum secara umum telah melaksanakan pengendalian internal. Karena telah melaksanakan setiap komponen pengendalian internal menurut COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko. pengendalian resiko, informasi dan komunikasi, serta monitoring.
Government procurement for goods/services at this present still susceptible with corruption, this opinion will diminish government accountability. One of the ways to give back government accountability through Internal control implement in government procurement. Objective from this research to know how internal control implement in government procurement at Pusat Kurikulum, its weakness and give solution to it. Research method used in this thesis is Descriptive qualitative method, with data conection method through literature research and field research. Government procurement process at Pusat Kurikulum in general have been implement internal control, because have met COSO internal control component which is environment control, risk assessment. risk control, information and communication, and monitoring.