Stok induk teripang pasir, Holothuria scabra, diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan pembenihannya. Ketersediaan induk teripang menjadi masalah karena kesulitan pengadaannya. Teripang pasir yang terkumpul perlu dipelihara untuk kesiapan adanya stok induk. Pemeliharaan dilakukan dalam bak beton, semioutdoor, bersubtrat pasir karang yang halus, dilengkapi dengan sistem aliran air laut. Air laut diperloleh dari lingkungan sekitar keberadaan hatchery dengan kondisi ambient. Pakan diberikan dalam dua macam bentuk, yaitu pakan artificial (campuran berkatul beras, serta kompos, diperkaya dengan EM4), dan pakan hidup (berupa diatom bentik, Navicula sp.). Pemeliharaan ini telah diterapkan dalam pengelolan 97 induk teripang kurun waktu April 2007 sampai Mei 2008. Induk teripang tersebut hidup dengan wajar, tidak diketemukan kematian dan berhasil dilakukan treatment rangsang pijah (induced spawning) beberapa kali, dan menghasilkan telur fertil yang berkembang menjadi juwana teripang. Pemeliharaan induk teripang dalam captivity secara berlanjut dalam kurun waktu lama, lebih dari setahun, tidak direkomendasikan. gejala timbulnya penyakit mulai tampak setelah itu. Setelah satu tahun pemeliharaan, sebaiknya induk teripang diperbarui.